Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan SBY Pilih Endang Sedyaningsih

Kompas.com - 03/05/2012, 11:53 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Endang Rahayu Sedyaningsih, mantan Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu II yang meninggal akibat kanker paru-paru, Selasa (2/5/2012), adalah sosok yang berdedikasi tinggi, setia, dan tulus mengabdi pada dunia kesehatan Indonesia. Kerja keras, pengabdian, loyalitas, dan tanggung jawab yang tinggi adalah napas keseharian almarhumah.

"Atas kapabilitas, dedikasi, pengabdian, dan loyalitasnya itulah, dalam Kabinet Indonesia Bersatu Kedua, sejak tanggal 22 Oktober 2009, saya memberikan kepercayaan kepada almarhumah untuk menjabat sebagai Menteri Kesehatan," kata Presiden ketika menjadi inspektur upacara pemakaman almarhumah Endang di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/5/2012).

Kepala Negara pun menceritakan ketika almarhumah mendampinginya melakukan Safari Ramadhan 2011 ke berbagai tempat di Pulau Jawa. Endang tetap mendampingi Presiden menyapa rakyat selama berhari-hari tanpa jeda.

"Wujud dari tanggung jawabnya yang tinggi tetap ditunjukkan almarhumah hingga menjelang akhir hayatnya. Meskipun satu tahun terakhir ini almarhumah telah berjuang untuk mengatasi penyakitnya, namun sama sekali tidak mengurangi semangat, ketekunan, dan kerja kerasnya, termasuk melakukan kunjungan ke daerah-daerah dan bertemu rakyat," kata Presiden.

Menurut Presiden, selama menjabat sebagai Menteri Kesehatan, almarhumah banyak menggagas program pembangunan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Endang memimpin langsung program reformasi kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi penyakit menular, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengurangi persentasi gizi buruk di seluruh pelosok Tanah Air.

"Reformasi kesehatan yang dipimpinnya adalah bagian dari visi besar almarhumah bagi pemenuhan tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals) 2015, melalui peningkatan derajat kesehatan seluruh masyarakat," kata Presiden.

Presiden juga sempat menjelaskan riwayat hidup almarhumah. Seusai menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, almarhumah memulai kariernya sebagai dokter di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, pada akhir tahun 1970-an. Endang juga sempat mejadi Kepala Puskesmas di Waipare, Nusa Tenggara Timur, selama beberapa tahun.

Pada tahun 1992, Endang menempuh pendidikan pascasarjana di Amerika Serikat. Ketika kembali ke Tanah Air, almarhumah diangkat menjadi peneliti senior di Kementerian Kesehatan. Setelah meraih gelar doktor kesehatan masyarakat pada tahun 1997, Endang semakin mendedikasikan diri sebagai pejabat struktural di Kementerian Kesehatan.

"Almarhumah juga pernah dipercaya oleh Pemerintah RI untuk mewakili Indonesia pada lembaga internasional WHO pada tahun 2001," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Nasional
    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

    Nasional
    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com