Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Ini, Angelina-Rosa Bakal Dikonfrontasi

Kompas.com - 29/02/2012, 06:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (29/2/2012), kembali menggelar sidang kasus dugan suap wisma atlet SEA Games 2011 dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin. Sidang kali ini mengagendakan konfrontasi keterangan saksi Mindo Rosalina Manulang selaku terpidana kasus wisma atlet dengan Angelina Sondakh selaku anggota DPR yang juga tersangka kasus wisma atlet.

Salah satu kuasa hukum Muhammad Nazaruddin, Junimart Girsang, mengatakan, sidang ini akan memperlihatkan bahwa selama ini Angelina Sondakh berbohong. "Tentu akan semakin buat terang benderang bahwa Ibu Angie (sapaan Angelina) berbohong," kata Junimart, Selasa (28/2/2012) di Jakarta.

Kubu Nazaruddin menilai Angie berbohong saat memberi kesaksian dalam sidang 15 Februari 2012. Kebohongan Angie itu antara lain soal aliran uang wisma atlet ke sejumlah pihak. Angelina mengaku tidak pernah menyampaikan di hadapan tim pencari fatka (TPF) Partai Demokrat soal aliran dana itu. Adapun Nazaruddin mengatakan, di hadapan TPF, Angelina mengaku terima uang wisma atlet dan menyalurkan uang ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat Mirwan Amir, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah.

Angelina juga dianggap berbohong saat mengaku tidak ikut bagi-bagi uang di Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Dalam kongres tersebut, Anas terpilih sebagai ketua umum.

Adapun konfrontasi Angelina-Rosa kali ini hanya dilakukan untuk menguji keterangan yang berkaitan dengan percakapan BlackBerry Messenger (BBM) kedua wanita itu. Angelina sebelumnya membantah sebagian besar keterangan Rosa soal BBM. Ia mengaku tidak menggunakan BlackBerry hingga akhir 2010. Rosa mengakui percakapan BBM-nya dengan Angelina.

Dalam percakapan BBM kedua wanita itu muncul istilah "Ketua Besar", "Big Boss", atau "Pak Ketua". Menurut Rosa, "Ketua Besar" merupakan kode untuk Anas atau Mirwan, sedangkan "Big Boss" kode Mirwan atau Nazaruddin, dan "Pak Ketua" merupakan kode untuk Ketua Komisi X DPR Mahyuddin.

Muncul pula istilah "apel malang", "apel washington", "pelumas", dan "semangka," yang menurut Rosa adalah kode permintaan uang. Namun, semua keterangan Rosa soal istilah ini dibantah Angie.

"Kita akan cross check apa yang akan disampaikan Rosa. Mereka intens hubungan melalui BlackBerry, membuktikan bahwa memang sama sekali tidak ada perintah Pak Nazar kepada Bu Angie, sebenarnya commitment fee apa yang diterima Angie? Karena kan menurut Ibu Rosa, Angie selalu minta untuk 'Ketua Besar'," papar Junimart. Selebihnya, tim kuasa hukum Nazaruddin akan membuktikan kalau kliennya tidak menerima suap wisma atlet.

Siap dikonfrontasi

Secara terpisah, salah seorang pengurus Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Kahfi Siregar yang mengaku berteman baik dengan Angie menyampaikan, Angie akan hadir dalam sidang kali ini. "Insya Allah Angie hadir dalam sidang besok sesuai dengan jadwal persidangan," katanya melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, kemarin.

Demikian juga dengan Mindo Rosalina Manulang. Rosa siap dikonfrontasi sepanjang memperjelas duduk perkara ini. "Bu Rosa siap saja dikonfrontir sepanjang memperjelas duduk perkara kasus ini," kata kuasa hukumnya saat itu, Achmad Rifai, Jumat (24/2/2012).

Adapun Rosa adalah Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (perusahaan milik Nazaruddin) yang juga terpidana 2,5 tahun kasus ini. Rosa bersama Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad (PT DGI) El Idris dianggap terbukti memberi suap Rp 3,2 miliar kepada Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam dan kepada Nazaruddin terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Belakangan, KPK menetapkan Angelina sebagai tersangka kasus wisma atlet ini. Dia diduga menerima pemberian atau janji terkait proyek senilai Rp 191,6 miliar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com