JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR RI Marzuki Alie mengemukakan, ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ingin mempercepat terwujudnya Komunitas ASEAN pada 2015. Untuk itu, kata Marzuki yang juga delegasi dari Indonesia untuk AIPA, dibutuhkan sinergi yang kuat antara AIPA dan ASEAN.
Marzuki mengungkapkan, saat ini anggota AIPA sulit menginternalkan resolusi yang diputuskan ke dalam negara masing-masing. Maka dari itu, pada KTT ke-18 ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center, 7-8 Mei 2011, AIPA meminta agar mereka dilibatkan dalam hal-hal yang berkaitan dengan ASEAN.
"Setiap ada ASEAN Summit, AIPA dimintai pendapat mengenai berbagai aspek, seperti pendidikan, kesejahteraan, ekonomi, dan lainnya," kata Marzuki seusai menghadiri pertemuan AIPA di JCC, Jakarta, Sabtu (7/5/2011).
Terkait konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja, menurut Marzuki, AIPA mendorong agar hal tersebut diselesaikan secara damai. "Konteks damai artinya tentu ada koridornya, apakah itu melalui United Nations Charter atau ASEAN Charter. Stabilitas penting, khususnya dalam rangka membawa ASEAN ke arah yang ingin kita tuju. Konflik itu tidak membawa kesejahteraan," tuturnya.
Pada pertemuan tersebut, para anggota AIPA juga membahas soal niat Myanmar yang ingin menjadi anggota tetap AIPA. Myanmar telah secara resmi mengajukan hal tersebut. Namun, AIPA belum mengambil sikap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.