Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Tutup Saja Sekolah Tak Bermutu

Kompas.com - 02/06/2010, 17:33 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono menyatakan, ujian nasional (UN) sebenarnya dilaksanakan untuk membantu sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar mutu baik dari sisi fasilitas maupun kemampuan guru dan tenaga pendidiknya.

Jika masih ada sekolah yang sudah berkali-kali dibantu, tetapi belum juga bisa memperbaiki diri dan terus-menerus jelek serta merusak standar mutu di wilayah tersebut, lebih baik sekolah tersebut ditutup.

Demikian disampaikan Wapres Boediono saat menjawab pertanyaan seorang pelajar dalam dialog dengan komunitas pendidikan se-Yogyakarta di SMA Negeri I Teladan Yogyakarta, Rabu (2/6/2010).

Hadir dalam acara itu sejumlah menteri, di antaranya Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dan Menteri Agama Suryadharma Ali, serta Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Pakualam 9.

"UN tetap diperlukan. Sebab, dengan UN, hal itu menentukan standar mutu pendidikan di suatu wilayah. Dengan UN, mana sekolah yang sudah mencapai standar mutu dan mana yang belum mencapai standar mutu. Dari situ, mana sekolah yang bisa dibantu agar memenuhi standar mutu," ujarnya.

Boediono mengatakan, "Jadi, UN itu seperti alat diagnosis dokter untuk membantu tercapainya standar kualitas sekolah, dan bukan untuk memberikan hukuman."

Menurut Boediono, jika ada sekolah yang harus dibantu agar memenuhi standar mutu, pemerintah akan membantunya melalui fasilitas dan kelengkapan sekolahnya atau gurunya. "Akan tetapi, kalau ada sekolah yang kuadrannya serba jelek terus-menerus, ya lebih baik kita tutup saja karena itu akan merusak standar mutu yang lebih besar lagi. Akan tetapi, selama masih bisa dibantu, ya dibantu dulu agar ada pemerataan mutu sekolah," lanjut Boediono.

Menjawab pertanyaan seorang pelajar lainnya yang menanyakan sampai di mana komitmen pemerintah membantu siswa-siswa yang memiliki prestasi seperti menjuarai Olimpiade Fisika atau Matematika, Mohammad Nuh menyatakan bahwa komitmen pemerintah jelas untuk memberikan beasiswa.

"Untuk siswa yang menjadi pemenang olimpiade di bidang fisika atau lainnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberikan instruksi agar Kementerian Pendidikan seoptimal mungkin membantu mereka," ujar Mohammad Nuh.

Bahkan, tambah Mohammad Nuh, Presiden meminta agar siswa-siswa berprestasi seperti itu didanai sampai mereka menyelesaikan program doktoralnya di mana pun universitas yang mereka inginkan. "Harapannya, setelah mereka lulus dan kembali ke Tanah Air, mengabdikan ilmunya di negerinya sendiri," demikian Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com