Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Benar Miryam Sebut Kami Menekan, Kami Akan Laporkan ke Polisi"

Kompas.com - 14/06/2017, 20:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya menyambut baik jika rekaman pengakuan tersangka kesaksian palsu di sidang korupsi e-KTP, Miryam S Haryani, benar-benar ada.

Berdasarkan pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan, dalam rekaman pemeriksaan tersebut, Miryam mengaku ditekan oleh sejumlah anggota Komisi III DPR saat memberikan keterangan terkait kasus korupsi e-KTP.

Hal itu disampaikan Bambang menanggapi pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang mengaku menyimpan rekaman tersebut.

"Ya nanti diperdengarkan aja. Kan kalau diperdengarkan selesai itu. Kami menyambut baik kalau itu ada. Kan cuma bagian itu aja. Bukan bagian lainnya," ujar Bambang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Nama Bambang sebelumnya disebut oleh Novel turut menekan Miryam saat memberikan keterangan kepada KPK.

Bambang, yang juga anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK, mengatakan, Pansus telah mengagendakan pemanggilan Miryam untuk dimintai keterangan terkait surat yang dibuatnya.

Dalam surat tersebut yang dikirimkan Miryam kepada anggota Komisi III Masinton Pasaribu, Miryam mengaku tak pernah ditekan oleh anggota Komisi III saat memberikan keterangan diperiksa KPK.

Miryam saat ini berstatus sebagai tahanan KPK.

Oleh karena itu, Bambang berharap KPK mengizinkan Miryam untuk hadir memenuhi undangan Pansus Angket KPK, Senin (19/6/2017) pekan depan.

Bambang mengatakan, jika dalam rekaman tersebut Miryam mengaku ditekan oleh lima anggota Komisi III, maka ia tak segan untuk melaporkan Miryam ke polisi karena merasa telah difitnah.

"Kalau itu benar ada kami akan laporkan Miryam ke Mabes Polri. Sebagai bentuk fitnah. Kapan kita ketemu? Kan begitu kira-kira," ujar Bambang.

Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK akan memanggil tersangka pemberi keterangan palsu dalam kasus korups e-KTP, Miryam S. Haryani, untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan, Miryam ditekan oleh lima anggota Komisi III DPR saat diperiksa KPK.

Kelima nama anggota Komisi III yang disebut Novel menekan Miryam adalah Bambang Soesatyo, Desmond Junaidi Mahesa, Sarifuddin Sudding, Aziz Syamsuddin, dan Masinton Pasaribu.

Kompas TV Mengapa mereka ngotot dengan hak angket ini dan apa dampaknya terhadap KPK?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com