Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Pimpinan Parpol Bertemu pada Rabu Malam, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 08/06/2017, 16:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh pimpinan partai berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifkli Hasan, Rabu (7/6/2017) malam.

Tujuh partai tersebut yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PPP, PKS, PKB, dan Partai Hanura. Salah satu yang dibahas berkaitan dengan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu).

Seperti diketahui, lima isu krusial dalam RUU Pemilu belum diputus di tingkat pansus.

Pertemuan tersebut dibenarkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, yang mewakili partainya.

Menurut Ibas, RUU Pemilu sangat penting. Dalam menentukan wacana dalam RUU tersebut tak bisa hanya dilakukan oleh satu parpol.

"Apa yang kami lakukan tadi malam yaitu salah satunya menyamakan persepsi bagaimana sistem pemilu kita ke depan," ucap Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Menurut Ibas, diperlukan penyamaan pandangan terhadap masing-masing parpol soal lima isu krusial yang belum menemui titik temu. Sedianya, lima isu tersebut diputuskan hari ini.

"Mudah-mudahan tidak sampai voting. Musyawarah kan lebih baik toh untuk sama-sama juga," kata dia.

(Baca juga: Ini Tujuh Isu RUU Pemilu yang Belum Dibahas)

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi. Menurut dia, inti pembahasan pada pertemuan tersebut adalah konsolidasi agar pembahasan isu krusial tak berujung pada voting, namun mengedepankan musyawarah mufakat.

Di samping itu, pertemuan itu juga untuk membangun kebersamaan sebagai sesama partai peserta pemilu. Salah satunya dengan saling bertenggang rasa dan membuat RUU yang mengakomodasi seluruh kepentingan partai.

"Misalnya untuk penerapan parliamentary threshold, kalau semakin tinggi PT maka bagaimana dengan partai-partai politik yang memiliki jumlah kursi kecil pada 2014 lalu? Kira-kira lolos apa enggak," kata Viva Yoga.

Jadi, ambang batas parlemen, menurut Viva Yoga, diatur dalam rangka memperkuat sistem presidensial, bukan untuk menghambat atau membunuh kehidupan parpol saat ini.

(Baca juga: DPR dan Pemerintah Diminta Segera Sahkan RUU Pemilu)

Adapun Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan, ke depannya ada upaya untuk menghadirkan seluruh fraksi di DPR. Sebab, pada pertemuan semalam hanya tujuh ketua umum atau perwakilan partai yang hadir.

"Ya nanti kita sama-sama juga (dengan tiga partai yang tak hadir). Kami antar-pansus komunikasi, antar-fraksi komunikasi. Harapan kami ke depan agar pimpinan partai politik akan bertemu," tutur Riza.

"Kami akan usahakan semua fraksi supaya bisa kumpul dan punya kesepakatan yang baik bagi semua," kata dia.

Kompas TV Lukman menargetkan RUU penyelenggaraan pemilu disahkan pada 18 Mei 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com