Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

""MA Boleh Saja Bela Rekan Sejawatnya, tetapi KY Punya Kewenangan"

Kompas.com - 02/06/2017, 13:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pusat Studi Konstitusional (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, Feri Amsari, mengatakan Mahkamah Agung (MA) bisa melakukan pembelaan atas kasus dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Wakil Ketua MA Suwardi.

Pada Sabtu (27/5/2017) lalu, Hakim Yustisial pada Biro Hukum dan Humas MA Witanto mengatakan, Komisi Yudisial (KY) tidak punya alasan untuk memeriksa Wakil Ketua MA.

Alasannya, MA menilai, tidak ada pelanggaran dalam proses pemanduan sumpah pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"MA boleh saja membela rekan sejawatnya. Tetapi konstitusi kan menjelaskan (pemeriksaan) itu kewenangan KY. Sekarang bukan soal ada lembaga yang mempertahankan teman-temannya. Ini soal KY menjalankan kewenangannya," kata Feri ditemui seusai mengisi sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).

Baca: Mahkamah Agung: KY Tak Punya Alasan Periksa Wakil Ketua MA Suwardi

Feri mengatakan, apakah hasil pemeriksaan akan dieksekusi oleh hakim MA atau tidak, menjadi persoalan lain.

Ia berpendapat, KY tetap bisa memutuskan kasus dugaan pelanggaran kode etik itu secara in-absentia.

"Maksudnya, boleh diputuskan tanpa kehadiran (terlapor). Artinya, pihak terlapor tidak menggunakan haknya untuk membela diri. Jadi kalau (pemeriksaan) itu dilakukan KY, menurut saya, KY sedang memperkuat diri sendiri, marwah lembaganya dan memperbaiki marwah MA," ujar Feri.

Pada April lalu, Wakil Ketua MA Suwardi dilaporkan oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) ke KY atas dugaan pelanggaran kode etik karena memandu pelantikan Pimpinan DPD RI periode 2017-2019.

Ketua PBHI Totok Yulianto menilai, KY adalah lembaga yang tepat untuk melakukan kritik dan evaluasi terhadap MA.

Dukungan terhadap KY juga muncul dari Aliansi Advokat Muda Indonesia (AAMI) untuk mengusut kasus tersebut.

Kompas TV Pelantikan Osman Sapta Odang, Nono Sampono, dan Darmayanti sebagai pimpinan DPD peridoe 2017-2019 kian memperuncing masalah di tubuh DPD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com