Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar: RUU Pemilu akan Permudah Perempuan Terjun ke Politik

Kompas.com - 21/04/2017, 18:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Hetifah Syaifudian mendorong perempuan untuk terjun ke dunia politik.

Anggota panitia khusus Rancangan Undang-Undang Pemilu ini mengaku pihaknya sudah merumuskan sejumlah aturan untuk lebih mempermudah perempuan masuk ke partai politik hinga parlemen.

"RUU pemilu ini kesempatan perempuan terjun ke dunia politik diperluas," kata Hetifah ditemui sebelum nonton bareng film Kartini bersama Kelompok Perempuan Partai Golkar, di Senayan City, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

(Baca: Pembahasan RUU Pemilu Kemungkinan Diperpanjang)

Hetifah mengatakan, keterlibatan perempuan di politik ini, sesuai dengan semangat emansipasi yang disuarakan Raden Ajeng Kartini.

Aturan pertama yang dirumuskan adalah terkait syarat bagi partai politik yang akan mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu.

"Kita ingin ada pengaturan terkait berapa besar perempuan yang terlibat dalam kepengurusan parpol," kata Hetifah.

Kedua, lanjut hetifah, saat ini sedang dirumuskan juga keterlibatan perempuan dalam tim panitia seleksi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu.

Tim Pansel diharapkan diisi oleh keterwakilan perempuan, dengan begitu diharapkan peluang perempuan untuk terpilih sebagai Komisioner KPU dan Bawaslu juga semakin besar.

"Mungkin mereka bisa melindungi dari praktik kecurangan yang selama ini rentan dialami oleh perempuan," ucap hetifah.

(Baca: Pansus RUU Pemilu Bahas Wacana Perpendek Alur Rekapitulasi Suara)

Aturan terakhir, lanjut hetifah, adalah terkait proses pencalonan oleh partai politik. Saat ini, pansus RUU Pemilu masih merumuskan angka berapa persen perempuan yang harus diusung oleh parpol dalam pemilu legislatif baik di pusat atau daerah.

"Apakah kita menerapkan zipper 1 banding 3 atau murni 50 persen. Atau, perempuan ditempatkan di nomor 1 setidaknya di 30 persen dapil, itu juga menjadi satu usulan," ucap Anggota Komisi II DPR ini. 

Kompas TV Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta menemukan dugaan pelanggaran di tiga TPS selama pilkada Jakarta putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com