Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly Setuju Pendapat Jokowi soal Demokrasi Indonesia Kebablasan

Kompas.com - 23/02/2017, 21:48 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie setuju dengan pendapat Presiden Joko Widodo terkait kondisi demokrasi Indonesia.

Dalam pidatonya pada Rabu (22/2/2017) di acara pengukuhan pengurus Partai Hanura, Jokowi berpendapat demokrasi Indonesia sudah kebablasan.

(Baca: Jokowi: Demokrasi Kita Sudah Kebablasan)

"Ini tidak sehat ini, apa yang dikeluhkan oleh Presiden itu benar," kata Jimly di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Jimly menyoroti kondisi dunia politik di Tanah Air. Ia menilai partai politik tidak mendahulukan kepentingan nasional.

Jimly mencontohkan ketika terjadi diskusi Rancangan Undang-Undang Pemilu di Dewan Perwakilan Rakyat. Setiap partai, kata dia, lebih mementingkan kepentingan internal ketimbang rakyat.

"Masing-masing partai menghitung kepentingannya sendiri. Misalnya, dia menghitung jumlah dapil kita berapa, nanti potensi kita bagaimana," ucap Jimly.

(Baca: Fahri Hamzah Kritik Pernyataan Jokowi "Demokrasi Kebablasan")

Tak hanya itu, Jimly juga menyoroti penggunaan sistem proporsional terbuka dalam pemilihan legislatif.

Sistem itu mensyaratkan calon legislatif dapat menempati kursi DPR bila mendapat suara terbanyak.

Namun, dalam draf RUU Pemilu, pemerintah mengusulkan sistem baru, yakni sistem terbuka terbatas.

(Baca: Sebut Demokrasi Kebablasan, Jokowi Dinilai Fadli Zon seperti Pengamat)

Publik tidak diperkenankan memilih calon anggota legislatif, tetapi hanya memilih gambar partai.

"Proporsional terbuka sudah diputuskan MK, tetapi sekarang muncul ide setelah dievaluasi, mudaratnya banyak sekali. Tiba-tiba masing-masing caleg jadi partai sendiri-sendiri, bersaing dengan sesama internal partainya," ujar Jimly.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menilai Indonesia sedang berada dalam demokrasi kebablasan. Tingginya suhu politik selama 5 bulan terakhir membuat bangsa lupa akan peningkatan ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com