Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangan Bareskrim Selidiki Dugaan Makar

Kompas.com - 23/11/2016, 11:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, jajarannya tengah menyelidiki dugaan makar pada unjuk rasa 25 November 2016.

Menurut dia, sudah ada masyarakat yang melaporkan soal penghasutan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.

"Sudah (lidik). Itu jelas nyata, semua bisa melihat, semua bisa mendengar," ujar Ari di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Saat ini polisi tengah mengumpulkan bahan keterangan yang dibutuhkan dalam penyelidikan.

Namun, ia enggan menyebut siapa yang dilaporkan dan siapa pihak pelapornya. "Ada, masyarakat yang lapor," kata Ari.

Penyelidikan terhadap dugaan makar juga dilontarkan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Sjafruddin. Sjafruddin mengatakan, informasi soal dugaan makar telah ditangani Bareskrim Polri.

(Baca: Bareskrim Selidiki Dugaan Makar)

"Masih ditangani Bareskrim bekerja sama dengan intelijen," ujar Sjafruddin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menjaga ketat aksi pada 25 November 2016.

(Baca: Kapolri Sebut Ada Upaya Makar, Ini Instruksi Jokowi)

Pasalnya, aksi tersebut berpotensi berujung pada upaya penggulingan pemerintahan. Tito mengaku mendapat informasi bahwa ada "penyusup" di balik aksi demo tersebut dan akan menduduki gedung parlemen Senayan, Jakarta.

Terlebih lagi, Tito mendapat informasi bahwa ada sejumlah rapat terkait upaya menguasai DPR.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya mendapat laporan dari seorang pengacara bernama Ridwan Hanafi, Selasa (22/11/2016).

(Baca: Diduga Menghasut dan Diskriminatif, Sri Bintang Dilaporkan ke Polisi)

Ia melaporkan Sri Bintang Pamungkas yang dikenal sebagai aktivis, karena diduga telah melakukan diskriminasi rasial serta penghasutan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com