Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Shalat Jumat di Istiqlal pada 4 November, tetapi Dilarang

Kompas.com - 10/11/2016, 17:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengaku bukan tidak mau menemui para demonstran yang berunjuk rasa pada 4 November 2016 lalu.

Hal itu disampaikan Presiden saat menerima sejumlah ulama yang diundang ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Awalnya, para ulama bertanya ke mana Presiden saat massa berkumpul di sekitar Istana untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Presiden pun menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya. Cerita itu disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi yang ikut mendampingi Presiden saat bertemu ulama.

"Tadi banyak yang beri masukan dan juga bertanya. Terutama tanggal 4, ke mana Presiden? Itu jadi pertanyaan banyak orang," kata Johan kepada wartawan seusai pertemuan yang berlangsung tertutup itu.

"Ada yang kemudian mempersepsikan tidak berani menemui pendemo atau ada yang menyebut melarikan diri dari rakyatnya," ujar dia.

Presiden pun menjelaskan kepada ulama bahwa ia justru sangat ingin menemui demonstran.

"Presiden menyatakan hari Jumat kemarin itu beliau malah ingin dekat dengan rakyatnya, ingin ikut shalat Jumat di Istiqlal," ucap Johan.

Namun, Presiden akhirnya mengurungkan niatnya itu. Sebab, kata Johan, Jokowi mendapat saran dari protokol Istana, Pasukan Pengamanan Presiden, hingga Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, dan menteri terkait agar tidak menemui pendemo.

"Posisinya kan Presiden simbol negara, demi keamanan dari Presiden sendiri," ucap Johan.

Di sisi lain, lanjut Johan, Jokowi juga pada Jumat lalu sudah dijadwalkan untuk meninjau proyek infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta.

Akhirnya, Presiden meninggalkan Istana sebelum waktu shalat Jumat dan langsung menuju bandara. Presiden baru kembali ke Istana pada malam harinya setelah kerusuhan diredam dan pendemo membubarkan diri.

"Ini bukan mengecilkan arti unjuk rasa, bukan. Namun, meski ada hal yang ini, pekerjaan kan tetap harus dilakukan," kata dia.

(Baca juga: Wacana Demonstrasi Besar pada 25 November, Ini Saran Ulama ke Jokowi)

Akibat Presiden tak ada di Istana, negosiasi perwakilan pendemo dengan pemerintah sempat alot. Pendemo menolak bertemu dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Akhirnya, setelah negosiasi lebih jauh, pendemo setuju bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

(Baca: Perwakilan Demonstran Tiba di Kantor Wapres, Pertemuan Tertutup)

Kompas TV Presiden Ajak Pimpinan Ormas Dinginkan Suasana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com