Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan Trump Tak Akan Ubah Sikap Indonesia atas Kemerdekaan Palestina

Kompas.com - 10/11/2016, 15:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan, apapun kebijakan Donald Trump ketika menjabat Presiden Amerika Serikat (AS) nantinya, tak akan mengurangi dukungan Indonesia atas kemerdekaan Palestina.

Diketahui, Trump memang tak mendukung pendirian negara Palestina. Israel sendiri mengklaim cita-cita pendirian negara Palestina berakhir dengan terpilihnya Trump.

(baca: Israel: Kemenangan Donald Trump Akhiri Cita-cita Pendirian Negara Palestina)

"Terkait Palestina apapun posisi AS tidak akan kurangi posisi Indonesia dalam support kemerdekaan Palestina. Bilateral, regional, maupun multilateral," kata Tata, sapaan akrabnya, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (10112016).

Tata menyatakan, semua pihak harus membedakan antara retorika kampanye yang disampaikan oleh Trump dengan kebijalan politik luar negeri yang nantinya akan direalisasikan.

(baca: Ini Pesan Kemenlu RI untuk WNI di AS Sikapi Kemenangan Donald Trump)

Ia mengatakan, sebagai negara paling berpengaruh di dunia, tentu AS akan mempertimbangkan setiap kebijakan politik luar negeri yang akan diambil.

"Kita harus lihat ke depan kebijakan strategi AS. AS sebagai salah satu negara yang punya influence besar di ekonomi politik global. Pastinya akan jadi pertimbangan mereka sendiri dalam mengambil kebijakan," lanjut Tata.

Presiden Palestina Mahmud Abbas, Rabu (9/11/2016), menyerukan agar presiden terpilih AS Donald Trump bekerja lebih keras untuk mewujudkan sebuah negara Palestina merdeka.

"Kami siap untuk melakukan kesepakatan dengan presiden terpilih dengan basis tetap solusi dua negara dan membentuk negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967," kata juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina.

(baca: Kemenlu RI: Tak Ada Kekhawatiran Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS)

Namun, pernyataan berbeda keluar dari kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hamas mengatakan, pihaknya tak berharap banyak adanya perubahan kebijakan AS terhadap Palestina.

"Rakyat Palestina yakin tak akan ada banyak perubahan kebijakan AS terhadap Palestina di bawah kebijakan presiden baru," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.

"Kebijakan AS terhadap Palestina tetap menggunakan dasar yang bias," kata Abu Zuhri.

"Meski demikian, kami berharap presiden baru AS ini akan mengevaluasi kebijakan ini dan seimbang dalam menghadapi isu Palestina," kata Abu Zuhri.

Kompas TV Ucapan Selamat Presiden Jokowi Kepada Trump

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com