Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu RI: Tak Ada Kekhawatiran Terpilihnya Trump sebagai Presiden AS

Kompas.com - 10/11/2016, 12:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan tak ada kekhawatiran bagi Indonesia dengan terpilihnya Donald Trump pada Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2016.

Hasil Pilpres AS, kata Arrmanatha, juga tak akan menimbulkan kekhawatiran pada politik luar negeri Indonesia dan kawasan di ASEAN.

Sebab, kata dia, ASEAN merupakan kawasan penting bagi seluruh dunia, termasuk AS.

"Ya, kita berharap positif, kami juga aktif di kawasan dan terus mendorong demokrasi di kawasan ASEAN. Tidak ada kekhawatiran terhadap demokratisasi atas terpilihnya Trump. Nanti kita lihat, pemerintahan baru di sana," kata Tata dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).

(Baca: Tolak Trump, Aksi Duduk di Jalan, Bobol Toko, hingga Bakar Bendera AS)

Arrmanatha melanjutkan, setiap negara pastinya saling membutuhkan satu sama lain.

Karena itu, pastinya Trump dituntut untuk menjaga hubungan baik dan perdamaian dengan seluruh negara dan kawasan, termasuk dengan Indonesia dan ASEAN.

"Pastinya semua negara di dunia wajib menjaga stabilitas perdamaian dunia karena instabilitas akan membawa efek yang tak diinginkan," lanjut Arrmanatha.

(Baca: Monster Menakutkan Itu Bernama Donald Trump...)

Lewat penghitungan suara yang berlangsung ketat hingga Rabu (9/11/2016) dini hari, rakyat Amerika Serikat memilih Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS.

Trump berjanji kembali menyatukan bangsa yang terbelah akibat pemilu yang penuh hujatan dan saling kecam ini.

Pesaingnya, Hillary Clinton, menerima kekalahan dan memberikan selamat kepada Trump.

(Baca: Trump Menang, China Kena Imbas Pertama, Indonesia Berikutnya)

Seperti dikutip Kompas, kemenangan kandidat Partai Republik ini tak diduga sebelumnya karena hampir semua lembaga dan jajak pendapat menyebut Hillary lebih berpeluang.

Faktanya, Hillary unggul dalam perolehan jumlah suara secara nasional. Namun, Trump memenangi pemilihan karena memenangi mayoritas suara elektoral.

Trump dalam pidato kemenangannya, Rabu dini hari, mengatakan akan menyatukan bangsa yang terluka selama kampanye.

Kompas TV Trump Menang, Pasar Saham Asia Respon Negatif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com