Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Pemerintahan, JK Anggap Indonesia Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Kompas.com - 20/10/2016, 10:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, secara keseluruhan capaian Indonesia selama dua tahun masa pemerintahan lebih baik jika dibandingkan capaian yang diperoleh negara lain.

Meskipun ada faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya pelambatan di sejumlah sektor.

Hal itu disampaikan Kalla saat wawancara eksklusif dengan Kompas TV yang ditayangkan pada Kamis (20/10/2016).

Tepat hari ini, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan dua tahun sejak dilantik pada 20 Oktober 2014.

“Ya, memang awalnya 2014 kita tentu mencanangkan suatu program, kemudian dari program itu ada target-targetnya. Namun, semua itu tergantung dari apa yang mau kita lakukan dan faktor luar yang memengaruhi ekonomi dan keadaan politik negeri ini,” ujarnya.

(baca: Pramono: Kepuasan Publik atas Jokowi Melebihi Saat Pilpres 2014)

Dari sisi politik, misalnya, stabilitas dapat terjaga dengan baik. Tidak terjadi perbedaan antarpartai politik yang menyebabkan gesekan yang besar.

Demikian halnya di sektor sosial. Meski terjadi permasalahan di sejumlah daerah, namun persoalan itu dapat diselesaikan degan baik.

“Masalah ekonomi, seperti yang saya katakan tadi, karena ekonomi di dunia saling berhubungan, saling interdependen. Maka di samping ekonomi dalam negeri, pengaruh laju ekonomi luar juga memengaruhi,” kata dia.

(baca: Jokowi Ingin Bensin di Papua Rp 6.450 Per liter, Fadli Zon Minta Jangan Hanya Pencitraan)

Pelambatan ekonomi itu datang dari China, Eropa dan Amerika Serikat. Kendati demikian, jika dibandingkan Singapura, Thailand, dan Malaysia, menurut Kalla, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik.

Dalam catatan pemerintah, pertumbuhan ekonomi saat ini berada pada level 5,1 persen, dari target 6 persen yang dicanangkan sebelumnya.

“(Memang) India masih lebih tinggi dari pada kita, China lebih tinggi sedikit dari pada kita,” kata dia.

(baca: Jokowi: Kita Jadikan Pulau Terluar sebagai Beranda Indonesia)

Kalla menilai, pelambatan ekonomi memengaruhi sektor perdagangan Indonesia. Nilai ekspor sejumlah komoditi seperti crude palm oil, batu bara, serta sejumlah mineral lainnya turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia menambahkan, pendapatan di sektor pajak memang belum mencapai target. Sehingga, rencana pembangunan sejumlah infrastruktur yang dicanangkan pemerintah belum tercapai 100 persen.

“Soal lainnya, ekspor tentu lebih rendah, pangan naik tentu karena impor kita, dapat kita kurangi. Tapi ada juga yang naik seperti daging contohnya. Ada kemajuan seperti itu,” ujarnya.

Kompas TV Jelang 2 Tahun Jokowi-JK, Pemberantasan Pungli Mencuat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com