JAKARTA, KOMPAS.com — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengutuk kekerasan terhadap Sony Misdananto, jurnalis Net TV Madiun, oleh oknum berseragam TNI AD pada Minggu (2/10/2016) di Madiun.
Saat meliput kasus kecelakaan lalu lintas, Sony dipukul dan ditendang oleh sejumlah oknum tersebut. Kamera milik Sony juga dirusak.
"Kami dari AJI mengutuk kasus kekerasan yang kesekian kalinya karena ini pelanggaran serius terhadap kebebasan pers," kata Ketua AJI, Suwarjono, di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Suwarjono khawatir, jika kekerasan terus berulang, jurnalis akan trauma dalam menjalankan fungsi jurnalistik.
Untuk itu, ia mendesak Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk mengusut kasus tersebut dan kasus kekerasan lainnya.
(Baca: Panglima TNI Tindak Lanjuti Dugaan Penganiayaan Wartawan di Madiun)
"Kami mendesak secara serius, apalagi TNI dua hari lagi akan memperingati hari ulang tahunnya sehingga kami harapkan penindakan terhadap anggotanya justru harus dilakukan secara serius, dan berikan contoh untuk mengusut secara hukum," ucap Suwarjono.
Suwarjono menghargai upaya penindakan dua kasus kekerasan sebelumnya terhadap jurnalis.
Pertama, kasus kekerasan yang terjadi di Pekanbaru yang menimpa pewarta foto Riau Pos saat meliput pesawat Hawk 200 milik TNI AU yang jatuh di sekitar permukiman, Selasa (16/10/2012).
Kedua, kasus kekerasan terhadap jurnalis oleh TNI AL di Padang. Beberapa oknum TNI AL memukuli jurnalis saat meliput razia kafe yang digelar oleh satuan polisi pamong praja (satpol PP) dan warga, Selasa (29/5/2012).
Suwarjono meminta kepada Gatot untuk menyosialisasikan kembali UU Pers kepada seluruh jajarannya.
"Saya minta kepada Panglima TNI untuk menyosialisasikan kembali kepada seluruh jajarannya untuk menggunakan UU Pers, pelatihan agar mereka tahu bagaimana menghadapi wartawan," ujar Suwarjono.
Sebelumnya, oknum anggota TNI AD dari Yonif Para Raider 501 menganiaya Sony Misdananto saat melakukan peliputan konvoi pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam kegiatan perayaan 1 Sura (1 Muharam) di Madiun.
(Baca: Seorang Wartawan di Madiun Dianiaya Sejumlah Oknum Berseragam TNI AD)
Sony dipukul hingga lebam dan memar di bagian bawah pipi kiri. Tak hanya itu, ia juga ditendang, dan peralatan liputannya, berupa kamera dan kartu memori, juga dirusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.