Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Korban Taat Pribadi Tersebar hingga Kalimantan dan Sulawesi

Kompas.com - 30/09/2016, 14:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, korban pemilik padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, tak hanya di Pulau Jawa. 

Mereka yang percaya bahwa Taat bisa menggandakan uang tersebar dari Jakarta, Jawa Timur hingga ke Kalimantan dan Sulawesi.

"Informasinya di Sulawesi Selatan ada, dari Jakarta, Jawa Timur sendiri, Kalimantan," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Boy mengungkap, Taat meminta Mahar kepada mereka yang ingin uangnya digandakan. Namun, belum terungkap biaya mahar itu.

(Baca: Padepokan Dimas Kanjeng dan "Tangan Ajaib" Taat Pribadi)

Di Makassar, kata Boy, terdapat sekitar 200 orang yang merasa dirugikan kegiatan padepokan tersebut dan berniat melaporkan ke Polda Jawa Timur.

Polisi menduga uang tersebut disembunyikan Taat Pribadi di bungker yang terdapat di sekitar padepokan.

"Kami lihat dulu wujud uangnya. Info dari penyidik uang berkoper-koper, bertumpuk-tumpuk, belum ditemukan," kata Boy.

Menurut Boy, apa yang ditampilkan dalam video yang diunggah di YouTube berbeda dengan fakta yang didapat di lapangan.

Di video tersebut, nampak Taat Pribadi duduk di hamparan uang kertas yang jumlahnya sangat banyak.

Sementara uang dengan jumlah sebanyak itu belum berhasil ditemukan penyidik. Yang diangkut sebagai barang bukti hanya yang tersimpan di tempat-tempat yang mudah diakses saat penggeledahan.

"Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa. Akan ada upaya penelusuran lebih lanjut," kata Boy.

(Baca: Cerita Istri Korban Pembunuhan Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi)

Kasus penipuan itu kini tengah diselidiki Bareskrim Polri. Laporan korban yang merasa tertipu juga dilayangkan ke Polda Jawa Timur.

Taat Pribadi mulai diperiksa sebagai saksi atas dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang di Polda Jatim.

Sejak 2015 hingga 2016, setidaknya ada tiga laporan yang melaporkan dia atas dugaan penipuan.

Pertama dengan kerugian Rp 800 juta, kedua Rp 900 juta, dan terakhir Rp 1,5 miliar. Sementara yang melapor ke Bareskrim Polri mengaku merugi Rp 25 miliar.

Kompas TV Ajaran Dimas Kanjeng Diduga Menyimpang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com