Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Punya "Nation Branding"

Kompas.com - 27/09/2016, 19:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, perbedaan logo atau slogan sebuah negara untuk sektor investasi, perdagangan dan pariwisata adalah hal yang wajar.

Sejumlah negara menerapkan hal serupa. Misalnya, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, Selandia Baru, Meksiko dan Australia.

Meski demikian, Arief mengatakan, ide Presiden Joko Widodo untuk membuat satu slogan untuk semua sektor sebagai nation branding adalah ide yang cemerlang.

Ia pun menyebut, pemerintah akan menerbitkan nation branding tersebut.

"Jadi kita akan punya family branding yang orang-orang tahu bahwa kalau logo ini identik dengan Indonesia," ujar Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Slogan dan logo itu nantinya akan menghiasi seluruh produk-produk Indonesia, khususnya produk yang diekspor. Misalnya, kopi bubuk, teh sachet, dan produk olahan lain.

Britania Raya, sebut Arief, juga menerapkan satu slogan dan simbol untuk seluruh sektor. Slogan dan simbol itu merupakan nation branding mereka.

Arief mengatakan, dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden, Selasa siang, dibahas sejumlah kemungkinan soal pembentukan nation branding.

Misalnya, apakah menggunakan logo dan slogan "Wonderful Indonesia" milik Kemenpar, namun, tetap memakai gaya huruf sama dengan "Remarkable Indonesia" yang digaungkan Kemendag dan BKPM.

Atau, dibahas pula kemungkinan soal bentuk-bentuk lainnya. Pemerintah akan segera memutuskan.

"Namun, maunya sih logo 'Wonderful Indonesia' akan digunakan sebagai pattern. Tapi nantilah dilihat saja," ujar Arief.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengkritik kementerian dan lembaga negara yang saat ini belum kompak dalam membangun citra nasional.

"Misalnya Kementerian Perdagangan mengangkat tagline 'Remarkable Indonesia'. Tapi Kementerian Pariwisata mengusung 'Wonderful Indonesia'," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa.

(Baca: Bahas Pencitraan, Jokowi Kritik Slogan Kementerian yang Berbeda-beda)

Demikian pula dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang juga mempunyai tagline sendiri yang berbeda.

Akibat strategi yang tidak komprehensif itu, upaya membangun citra positif Indonesia di dunia tidak optimal.

"Sehingga tidak memperkuat dan meningkatkan citra terhadap Indonesia, tetapi justru malah semakin mengurangi," ujar Jokowi.

(Baca: Jokowi Minta Kementerian Habis-habisan Bangun Citra Positif Indonesia)

Kompas TV 5,2 Juta Turis Asing Datang ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com