Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Gerindra dan PKS, Begini Suasana Rapat Parpol Bahas Penantang Ahok di Cikeas...

Kompas.com - 22/09/2016, 06:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat konsolidasi antara Partai Demokrat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) berlangsung santai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (21/9/2016) malam hingga Kamis (22/9/2016) dini hari.

Konsolidasi itu dilakukan untuk mencari calon pasangan penantang bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang telah mendaftar lebih dulu ke KPU DKI Jakarta. Rapat dipimpin langsung oleh SBY.

Dari foto yang dikirimkan internal Partai Demokrat, tampak hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy.

Lainnya, tampak elite Partai Demokrat seperti Sekjen Hinca Panjaitan, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, dan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli.

Suasana yang tampak dalam foto terlihat cair  di antara empat partai ini. SBY bahkan terlihat menyantap bakso di pendopo kediaman Presiden ke-6 Republik Indonesia itu.

Dokumentasi Partai Demokrat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PAN Zukkifki Hasan Menyantap Bakso di Pendopo Kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Rabu (21/9/2016) Malam
Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari menuturkan Zulkifli dan SBY menyantap bakso sebelum memasuki ruang rapat.

Berikutnya di ruang rapat sebelum duduk di tempat masing-masing, Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar terlihat tengah saling berkelakar dan tertawa bersama. Rapat pun berlangsung secara tertutup.

Imelda mengatakan rapat diadakan terkait pembahasan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari empat partai yang sebelumnya telah membangun koalisi poros baru. Keempat partai itu yakni Demokrat, PPP, PAN, dan PKB.

Poros tersebut di luar Gerindra dam PKS yang sebelumnya telah mendeklarasikan Sandiaga Uno - Mardani Ali Sera.

Kompas TV 4 Parpol Bentuk Koalisi Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com