Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Paparkan Kekerasan oleh Oknum TNI AU Saat Bentrok di Medan

Kompas.com - 29/08/2016, 16:09 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia melakukan penyelidikan terkait peristiwa bentrokan antara sejumlah personel TNI Angkatan Udara dengan Warga Desa Sarirejo di Kelurahan Sarirejo, Medan, Sumatera Utara, pada Senin (15/8/2016) lalu.

Penyelidikan tersebut dilakukan dalam menanggapi laporan Pahala Napitupulu dari Forum Masyarakat Sarirejo (FORMAS).

"Menanggapi pengaduan tersebut, Komnas HAM melakukan pemantauan dan penyelidikan pada 18 - 20 Agustus 2016 sesuai dengan kewenangan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia," ujar Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai melalui keterangan tertulis, Senin (29/8/2016).

Berdasarkan penyelidikan, Komnas HAM menyebut bahwa bentrokan dilatarbelakangi adanya perbedaan persepsi antara masyarakat dan TNI AU atas sengketa tanah 260 hektar dan 5,6 hektar.

Menurut masyarakat, kepemilikan tanah seluas 260 hektar yang dihuni oleh 5.500 kepala keluarga dan 5,6 hektar diperoleh secara turun-temurun oleh masyarakat.

Sementara menurut TNI AU, tanah tersebut adalah tanah yang dikuasai negara dan digunakan sebagai Pangkalan TNI AU.

Hal itu, kata Natalius, tercatat sebagai aset negara dalam Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Nomor 50506001.

Aksi demontrasi spontan warga kemudian terjadi pada 15 Agustus 2016 dipicu dari tindakan TNI AU dari Lanud Kolonel Soewondo yang memasang patok-patok di daerah yang masih bersengketa.

Akibatnya, menurut Natalius, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi dan melakukan aksi protes. Aksi protes warga disikapi dengan pemasangan blokade oleh Anggota TNI AU.

"Peristiwa ini merupakan lanjutan dari peristiwa tanggal 3 Agustus 2016 karena adanya spanduk yang menyatakan bahwa di lokasi tersebut akan dibangun rumah susun bagi anggota TNI AU," ucapnya.

Natalius menuturkan, dalam peristiwa tersebut Komnas HAM menemukan adanya serangan secara sporadik yang dilakukan oleh anggota TNI AU, baik Polisi Militer (PM), Paskhas TNI AU dan Pasukan Armed (Artileri Medan) terhadap warga.

Setidaknya 20 orang warga mengalami luka-luka, termasuk dua orang warga mengalami luka tembak, satu orang anggota TNI AU mengalami luka- luka.

Selain itu juga terdapat perusakan terhadap rumah, kendaraan milik warga, kamera milik jurnalis, dan fasilitas umum.

Komnas HAM juga menemukan fakta adanya sejumlah oknum anggota TNI AU yang memasuki areal tempat ibadah tanpa melepas alas kaki dan sengaja merusak kotak amal.

"Kekerasan oleh oknum Anggota TNI AU dilakukan dalam bentuk tindakan kekerasan verbal yang merendahkan dengan kata-kata yang tidak pantas. Kekerasan juga dilakukan terhadap anak di bawah umur," kata Natalius.

(Baca juga: Kronologi Kekerasan Oknum TNI AU terhadap Wartawan dan Warga di Medan)

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com