Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Satu Tahun, Tim Kajian Lingkungan Hidup Akan Teliti Kawasan Pegunungan Kendeng

Kompas.com - 03/08/2016, 21:08 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Sudharto P Hadi, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan proposal penelitian untuk mengkaji wilayah Pegunungan Kendeng yang diprotes warga karena ada pendirian pabrik semen.

Tim akan meneliti apakah wilayah itu masuk ke dalam kawasan bentang alam karst (KBAK) atau non KBAK. Jika termasuk KBAK, maka pendirian pabrik akan dihentikan sepenuhnya. Penelitian akan berlangsung selama satu tahun.

"Kalau wilayah itu tidak untuk industri maka ya untuk perlindungan atau konservasi," kata dia," ujar Sudharto di kantor LBH, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).

(Baca: Jokowi Penuhi Tuntutan Petani Kendeng)

Dia menambahkan, apa pun hasilnya, kajian tersebut harus ditaati, termasuk oleh pemerintah daerah. Jika ingin melakukan proyek pembangunan, maka harus melihat kajian itu juga.

"Pemda harus melaksanakan, kalau tidak maka wanprestasi. Dan itu harus ditaati," kata pengamat lingkungan dari Universitas Diponegoro tersebut.

Sebelumnya, warga di kawasan Kendeng yang diwakili "Kartini Kendeng" menyambangi Jakarta untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), setelah berkali-kali berunjuk rasa di depan Istana Merdeka.

(Baca: Senandung Pilu "Kartini Kendeng" Menolak Pabrik Semen)

Mereka menuntut dihentikannya pembangunan pabrik semen dan penambangan kapur di sana.

Jokowi kemudian menanggapi tuntutan mereka dengan menunjuk dibentuknya tim KLHS guna melakukan penelitian selama satu tahun ke depan. Seiring dengan penelitian dilakukan, pembangunan pabrik semen yang sedang berjalan pun dihentikan sementara.

Kompas TV Tolak Pabrik Semen, Petani "Ngecor" Kaki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com