Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntutannya Dikabulkan Jokowi, Ini Komentar Pihak "Kartini Kendeng"

Kompas.com - 02/08/2016, 18:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunritno, perwakilan petani dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengaku puas tuntutannya dikabulkan oleh Presiden Joko Widodo.

Gunritno dan para petani lainnya yang kebanyakan perempuan, sudah berkali-kali melakukan demo di sekitar Istana, Jakarta, untuk memprotes pembangunan pabrik semen di wilayah mereka yang dianggap dapat merusak lingkungan sekitar.

Aksi para petani yang disebut "kartini kendeng" di depan Istana dengan mengecor kaki mereka ini akhirnya menarik perhatian Kepala Negara.

(baca: Belenggu Semen di Kaki "Kartini Kendeng" Dibuka atas Permintaan Jokowi)

Jokowi menerima mereka di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/8/2016) sore, dan memutuskan pemerintah akan melakukan kajian lingkungan hidup strategis di pegunungan Kendeng.

Selama kajian dilakukan, maka pabrik semen dilarang untuk beroperasi.

"Intinya karena sudah ada kesepakatan dengan Pak Jokowi saya harap ini bisa segera dimulai ditindaklanjuti secepatnya. Semua pabrik semen izinnya harus dihentikan. Kajian lingkungan hidup strategis harus segera dimulai," kata Gunritno usai bertemu dengan Jokowi di Istana.

Kristian Erdianto Cor semen yang membelenggu kaki sembilan petani perempuan dari Pegunungan Kendeng akhirnya dibongkar. Pembongkaran cor semen tersebut dilakukan setelah terdengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan mengirinkan perwakilan untuk bertemu dengan sembilan perempuan tersebut di seberang Istana Negara.
Kajian akan dilakukan di bawah koordinasi Kepala Staf Kepresidenan. Kajian akan melibatkan berbagai instansi mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ESDM hingga pemerintah daerah setempat.

(baca: Diprotes "Kartini Kendeng" soal Pendirian Pabrik, Ini Jawaban PT Indocement)

Gunritno mengatakan, jika kajian tidak segera dimulai, maka akan semakin banyak permasalahan yang muncul.

Operasi tambang yang dilakukan pabrik semen dikhawatirkan akan merusak tata kelola air di wilayah itu.

Selain itu juga akan membuat lahan petani semakin menyempit yang berujung pada hilangnya mata pencaharian.

"Kalau program Jokowi soal kedaulatan pangan di Indonesia, tidak bisa tanpa lahan yang cukup. Sementara pabrik semen mengancam penciutan lahan tersebut," ucap Gunritno.

(baca: PT Semen Sayangkan Aksi 9 "Kartini Kendeng" Mengecor Kaki Sendiri)

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki memperkirakan kajian lingkungan hidup strategis di wilayah pegunungan kendeng akan memakan waktu selama satu tahun.

Ia memastikan selama kajian itu, pabrik semen di sana dilarang melakukan ekspolitasi tambang.

"Hasil kajian nanti akan jadi rujukan bagi kita semua dalam mengambil keputusan," ucap Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com