Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Gadungan Peras Tiga Orang yang Pernah Diperiksa KPK Sebesar Rp 2,5 Miliar

Kompas.com - 22/07/2016, 21:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sub Direktorat Jatanras Polda Metro Jaya mengamankan tiga orang yang mengaku-ngaku sebagai petugas Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (22/7/2016).

Ketiganya mengaku-ngaku sebagai petugas KPK untuk melakukan pemerasan.

"Alhamdulilah karena sinegritas kuat antara KPK-Polri khususnya Polda Metro Jaya, kemarin diamankan tiga orang atas nama Hrs, A dan IBN," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Krishna Murti dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/7/2016) malam.

Hrs yang mengaku sebagai Kabag Analisis KPK saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, sementara dua lainnya masih berstatus sebagai saksi.

(Baca: Polisi Tangkap Anggota KPK Gadungan yang Peras Anggota DPRD Medan)

Hrs diketahui memeras tiga orang yang memang pernah dimintai keterangan sebagai saksi oleh KPK.

Untuk melancarkan aksinya, Hrs sudah menyiapkan id card hingga surat sprindik palsu.

Hrs meminta uang kepada ketiganya masing-masing Rp 2,5 miliar.

"Apabila yang bersangkutan tidak menyerahkan uang, maka yang bersangkutan akan naik penyidkan menjadi tersangka di KPK," ujar Khrisna.

Kasus ini pun terbongkar setelah salah satu korban melapor ke KPK. KPK lalu menghubungi Polda Metro Jaya untuk mengusut kasus ini.

Akhirnya, pada Kamis (21/7/2016) malam, Dir Jatanras Polda Metro berhasil menangkap Hrs bersama A dan IBN di wilayah Depok.

Dalam penggeledahan, KPK menemukan cap palsu, scanner, airsoft gun, dan sejumlah uang tunai.

Hrs terancam pasal 263 KUHP terkait pemalsuan dokumen, 372 KUHP terkait penipuan dan penggelapan, serta 368 KUHP tentang pemerasan.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif berterima kasih kepada Polda Metro Jaya yang sudah membantu mengusut kasus ini.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memercayai pihak-pihak yang mengaku sebagai petugas KPK dan melakukan pemerasan.

"Yang membawa nama KPK untuk pengurusan kasus di KPK sudah pasti palsu," kata Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com