Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tentukan Pengganti Husni, Penunjukan Plt KPU Dilaksanakan Besok

Kompas.com - 11/07/2016, 19:44 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum akan memilih ketua pengganti almarhum Husni Kamil Manik. Pemilihan ketua yang baru akan dilakukan pada pekan depan.

Hal itu diungkapkan oleh Komisioner KPU Pusat Hadar Nafis Gumay usai menggelar rapat pleno di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).

"Kami belum akan melakukan penggantian (alm Husni), pemilihan (ketua yang baru), kami akan menundanya dahulu sampai kami rencanakan minggu depan," ujar Hadar.

Ia mengatakan, sementara ini jabatan ketua KPU akan diemban oleh pelaksana tugas (Plt). Mengenai siapa yang akan menduduki jabatan tersebut, kata Hadar, akan dibahas dalam rapat pleno yang digelar pada Selasa (12/7/2016) pukul 10.00 WIB.

(Baca: Mengenang Husni Kamil Manik, Kiprah Sang Pengawal Demokrasi Itu Telah Paripurna)

"Sementara ini kami memutuskan untuk menunjuk Plt. Dan siapa yang akan menjadi Plt dalam minggu ini atau sampai ada ketua komisioner KPU yang definitif itu akan dilakukan di pleno besok pagi," tutur Hadar.

Hadar menjelaskan, ada beberapa alasan yang membuat rapat pemilihan ketua sebaiknya ditunda di antaranya, KPU tidak ingin terburu-buru dalam pemilihan ketua dan ingin lebih fokus pada beberapa hal yang juga penting, seperti persiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

(Baca: Mekanisme Penggantian Ketua KPU)

Selain itu, saat ini KPU masih berada dalam suasana duka setelah kepergian Husni. Hadar memastikan tidak ada masalah dalam Penunjukan plt nanti. Pasalnya, selama ini penunjukkan pelaksana harian (Plh) sering dilakukan. Misalnya, ketika ketua komisioner sedang bertugas meninggalkan kantor selama lebih dari 24 jam.

Maka dari itu, lanjut Hadar, dalam rapat pleno hari ini diputuskan bahwa penunjukkan plt sekurang kurangnya satu minggu atau lebih.

"Sampai kami melakukan pleno memilih ketua definitif," kata Hadar.

Kompas TV Kenal Lebih Dekat Sosok Husni Kamil Manik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com