Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakili Pemerintah, Mendagri Minta Maaf soal Layanan Mudik

Kompas.com - 09/07/2016, 15:29 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta maaf kepada masyarakat terkait banyaknya persoalan dalam layanan mudik.

Kemacetan parah di tol Brebes Timur yang berujung pada meninggalnya belasan pemudik menjadi sorotan banyak pihak.  

"Saya Mendagri, atas nama pemerintah, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang mudik khususnya kepada keluarga yang tertimpa musibah," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Sabtu (9/7/2016).

Tjahjo mengatakan pemerintah telah berusaha maksimal mempercepat pembuatan jalan tol dan perbaikan jalan. Itu dilakukan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam arus mudik dan arus balik.

"Adanya musibah dan masih adanya kekurang nyamanan dalam perjalanan menjadi evaluasi kami, pemerintah, khususnya Kemdagri," ucap Tjahjo.

(Baca: Komisioner Ombudsman Sebut Kemacetan di Brebes karena Tak Perhitungkan Lonjakan Jumlah Kendaraan)

Sebelumnya, sebanyak 17 pemudik meninggal selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabubaten Brebes, Jawa Tengah.

Jumlah tersebut diperoleh dari data resmi Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes yang dibenarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

Data ini, lanjut Sutopo, telah dilaporkan Dinkes Brebes pada BPBD Brebes. "Berdasarkan laporan, korban meninggal karena sakit sebelumnya, kelelahan, dan kecelakaan lalu lintas. Korban meninggal di tempat yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda juga," ujar Sutopo ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (7/7/2016).

Berikut data 17 pemudik yang meninggal selama arus mudik Lebaran 2016:

1. Satu orang tewas akibat kecelakaan sepeda motor pada 29 Juni 2016.
2. Satu orang asal Banyumas yang berusia 24 tahun tewas pada kecelakaan antara sepeda motor dan truk pada 30 Juni 2016. Motor menabrak truk yang sedang berhenti di depan RM Amanda, Kecamatan Paguyangan. Tindakan awal ditangani oleh Petugas Puskesmas Paguyangan, kemudian dirujuk ke RS menggunakan ambulans RSUD Bumiayu.
3. Okta Tri Utami (36). Kecelakaan mobil tunggal menabrak pohon. Kejadian pada 30 Juni 2016 pukul 16.15 di jalan alternatif Songgom-Larangan, Brebes. Tiga korban lainnya, yaitu M Irmansyah (39), Erni Rosita (19), dan Rio (2), mengalami luka-luka.
4. Taryona (39) meninggal tertabrak kereta di Mundu-Tanjung. Kejadian tanggal 1 Juli 2016. 5. Komar (40) meninggal ditabrak mobil pemudik di Karang Dempel. Pengemudi mobil melarikan diri. Terjadi pada tanggal 1 Juli 2016.
6. Khariri (40) meninggal karena tersetrum listrik. Petugas yang menangani dari Puskesmas Kecipir. Kejadian tanggal 2 Juli 2016.
7. Azizah (1) asal Kutoarjo. Korban meninggal karena keracunan CO2 setelah terjebak macet dalam mobil selama 6 jam dan kondisi AC menyala. Azizah meninggal dalam perjalanan ke puskesmas. Kejadian tanggal 3 Juli 2016.
8. Yuni Yati asal Magelang meninggal karena sakit berat dirujuk ke Rumah Sakit Bhakti Asih. Kejadian tanggal 3 Juli 2016.
9. Turinah (53) asal Kebumen meninggal di RM Minang Karangbale. Kejadian tanggal 3 Juli 2016 pukul 16.00 WIB.
10. Sundari (58) asal Purworejo. Penyebab kematian suspec decom cordis. Meninggal di bus Pahala Kencana yang terjebak macet. Kejadian pada 4 Juli 2016.
11. Susyani (36) asal Cibinong, Bogor, meninggal saat turun dari Bus Rosalia Indah karena pusing terjebak kemacetan di Jalan Karangbale, Larangan. Kejadian tanggal 4 Juli 2016 pukul 18.30 WIB.
12. Sariyem (45) asal Banyumas. Korban diturunkan dari bus travel di klinik dr Desy Wanacala karena pingsan kelelahan lalu meninggal. Jenazah diantar menggunakan mobil jenazah dari RSUD Soeselo Slawi ke Banyumas. Kejadian tanggal 4 Juli 2016.
13. Suharyati (50). Kejadian tanggal 4 Juli pukul 23.00 WIB. Meninggal di tempat saat turun dari bus Sumber Alam karena terjebak kemacetan di Jalan Karangbale Larangan.
14. Poniatun (46) asal Madureso, Kebumen. Kejadian tanggal 4 Juli 2016 pukul 20.00 WIB. Pemudik turun dari bus Zaki Trans di Rumah Makan Mustika Indah, Ciregol, Tonjong. Jenazah sudah dibawa menuju Kebumen dengan menggunakan ambulans.
15. Rizaldi Wibowo (17) asal Kendal meninggal di dalam bus. Kejadian tanggal 5 Juli 2016 pukul 06.30 WIB.
16. Suhartiningsih (49) asal Jakarta meninggal dalam mobil pribadi. Korban dibawa ke Puskesmas Larangan. Kejadian tanggal 5 Juli 2016 pukul 06.30 WIB.
17. Sumiatun (67) asal Pademangan Serpong, Tangerang, meninggal dunia di dalam bus. Lokasi di Dukuh Siramin, Desa Slatri. Dirujuk ke RSUD Brebes. Kejadian tanggal 5 Juli 2016.

Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Achmad Yurianto melalui keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan para korban meninggal dunia.

(Baca: Ini Daftar 17 Orang yang Meninggal dalam Arus Mudik di Brebes)

"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, orangtua, dan mereka yang memiliki penyakit kronis (hipertensi, diabetes, atau jantung)," ujar Yurianto.

"Ditambah kondisi kabin kendaraan yang kecil, tertutup, dan pemakaian AC yang terus-menerus. Hal ini akan menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan CO2," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com