Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI: Umat Islam Jangan Terprovokasi dengan Bom Bunuh Diri, Tak Perlu Takut

Kompas.com - 05/07/2016, 11:02 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyayangkan terjadinya aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/6/2016) pagi.

MUI, kata dia, mengutuk adanya tindakan yang dapat digolongkan ke dalam terorisme seperti itu. Alasannya, tindakan tersebut merugikan banyak pihak yang tidak bersalah. Bahkan, MUI juga sudah mengeluarkan fatwa haram atas tindakan-tindakan seperti itu.

Dalam Fatwa Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme, MUI menyatakan bahwa segala tindakan teror yang menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat hukumnya haram.

"Ya kami sangat menyesalkan dan mengutuk adanya pengeboman seperti itu. Itu kan cara-cara yang mencelakakan banyak orang yang tidak bersalah," ujar Ma'ruf saat dihubungi, Selasa (5/7/2016).

(Baca: Kronologi Serangan Bom Bunuh Diri di Depan Mapolresta Solo)

Ia mengimbau, masyarakat, khususnya yang beragam Islam, tidak terpengaruh dan terprovokasi oleh ajakan-ajakan untuk melakukan tindakan tersebut.

"Masyarakat harus waspada menghadapi kelompok-kelompok penebar teror seperti itu dan aktif membantu aparat pemerintah untuk menangkal dan menanggulangi adanya tindakan teror," kata dia.

"Jika melihat hal-hal yang sekiranya mencurigakan, laporkan kepada aparat pemerintah," kata Ma'ruf.

Ma'ruf meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak merasa resah atas kejadian di Solo pada pagi hari ini.

(Baca: Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Kejar Jaringan Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo)

"Umat tetap istikamah saja, menjaga cara-cara menjalankan syariat Islam dengan cara yang damai. Jadi, umat Islam jangan terprovokasi dan juga jangan ada semacam ketakutan kejadian seperti itu," tutur dia.

Seperti diberitakan, aksi bom bunuh diri terjadi di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Akibat peristiwa ini, pelaku bom bunuh diri tewas, sedangkan seorang anggota mengalami luka ringan.

(Baca: Kepala BIN Sebut Ada Dugaan Keterkaitan ISIS dalam Aksi Bom di Solo)

Menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono, pihaknya sebelumnya telah mendapatkan informasi terkait kemungkinan meningkatnya ekskalasi teror jelang hari raya Idul Fitri.

Untuk itu, dia telah menyiagakan anggota dalam kondisi Siaga I.

"Iya. Kami sudah diinstruksikan Kapolri, dengan penangkapan di Jatim sebelumnya dengan peningkatan pengamanan di markas dan obyek (vital)," kata Kapolda saat diwawancarai Kompas TV.

Kompas TV Presiden Jokowi: Solo Kondusif, Warga Diminta Tenang


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com