Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Idul Fitri dan Hakikat Islam untuk Saling Berbagi

Kompas.com - 05/07/2016, 09:11 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri selalu membawa makna tersendiri bagi setiap orang. Begitu juga dengan Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Bagi Helmy, Idul Fitri merupakan momentum di mana dirinya kembali diingatkan bahwa manusia tidak bisa dilepaskan dari semangat saling berbagi.

Menurut dia, Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk meningkatkan solidaritas kepada mereka yang hidup kekurangan tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan.

"Menurut saya Idul Fitri harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan rasa saling berbagi. Dari situ diharapkan muncul yang namanya solidaritas sosial secara nasional," ujar Helmy saat ditemui di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).

Helmy menjelaskan, selama menjalani puasa sebulan penuh, ia memiliki kewajiban untuk menahan lapar dan dahaga di siang hari meski sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli makanan dan minuman.

(Baca: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1437 H pada Rabu 6 Juli 2016)

Sementara banyak orang merasakan rasa lapar dan haus setiap hari karena hidup di bawah garis kemiskinan sehingga tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhannya seperti membeli makanan dan minuman.

Selama sebulan penuh, kata Helmy, umat Islam diajarkan untuk hidup tanpa mengikuti hawa nafsu sekaligus melatih kepekaaan sosial dan rasa empati.

Saat Hari Raya Idul Fitri pun umat Islam diwajibkan untuk membayar zakat sebelum menunaikan Shalat Id, dengan maksud agar mereka yang kekurangan juga bisa merayakan hari kemenangan.

Segala rangkaian ritual tersebut, menurut Helmy, bermuara pada nilai dan hakikat ajaran Islam yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, yakni saling berbagi.

(Baca: Tahun Ini, Dua Ormas Besar Islam Rayakan Lebaran secara Bersamaan)

"Sebulan penuh kita dilarang untuk makan dan minum meskipun sebenarnya kita punya uang untuk membeli makanan dan minuman. Sementara banyak saudara kita merasakan kondisi itu setiap hari sepanjang tahun. Jadi kita seakan diingatkan, bahwa hakekat hidup manusia sesungguhnya berbagi," ungkap Helmy.

"Idul Fitri artinya kembali ke yang suci. Hakekatnya fitrah manusia. Selama 30 hari digembleng untuk menahan hawa nafsu, kemudian saat Idul Fitri menjadi semacam forum deklarasi bahwa dengan berbagi, kita bisa menjadi orang yang lebih baik di masa depan," tambah dia.

Kompas TV Alhamdulillah, Idul Fitri 1437 H Ditetapkan Rabu 6 Juli 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com