Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Lukman Berharap Idul Fitri Tidak Dirayakan dalam Kemewahan

Kompas.com - 04/07/2016, 22:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap peringatan 1 Syawal atau Idul Fitri sejatinya menjadi ajang bagi setiap orang untuk kembali kepada fitrahnya.

Untuk itu, dalam merayakan Idul Fitri, kesederhanaan diharapkan menjadi aspek yang dikedepankan.

"Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. Mudah-mudahan semua tergolong ke dalam orang yang kembali ke jati diri, masuk ke dalam golongan orang yang mampu mengendalikan diri," kata Lukman, usai memberikan pernyataan pers terkait 1 Syawal 1437 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (4/7/2016) malam.

Ia mengatakan, selama satu bulan terakhir, umat Islam di seluruh dunia telah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Menurut dia, dengan berpuasa, setiap orang telah ditempa untuk menjadi pribadi yang dapat mengendalikan diri sendiri. Pengendalian diri tersebut, diharapkan juga dilakukan ketika umat Islam merayakan Idul Fitri nantinya.

"Idul Fitri tidak boleh bermewah-mewahan, pesta pora berlebihan, dirayakan dengan mahal," kata dia.

Lebih jauh, ia mengatakan, secara substansi Idul Fitri merupakan perayaan bagi seseorang yang telah kembali ke khalifah Tuhan dalam rangka menjadikan dirinya sebagai seorang umat yang lebih beriman.

"Kita telah menang melawan hawa nafsu sendiri, karena itu rayakan dengan mengaplikasikan ke fungsi kemanusiaan," kata dia.

Peringatan Lebaran kali ini jatuh pada 6 Juli 2016. Penetapan ini dibuat pemerintah dalam sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama hari ini, Senin (4/7/2016).

Kompas TV Alhamdulillah, Idul Fitri 1437 H Ditetapkan Rabu 6 Juli 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com