Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Dua Ormas Besar Islam Rayakan Lebaran secara Bersamaan

Kompas.com - 05/07/2016, 08:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini, dua organisasi masyarakat Islam, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, merayakan hari raya Idul Fitri secara bersamaan.

Keduanya menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016.

Wakil Ketua Lembaga Falakiyah PBNU Shohibul Faroji mengatakan, keputusan ini berdasarkan pemantauan langsung hilal atau rukyatul-hilal bil fi'li oleh Tim Rukyatul Hilal atau lembaga Falakiyah PBNU pada 4 Juli 2016 di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan dan tidak berhasil melihat hilal.

"Dengan demikian, umur bulan Ramadhan 1437 H adalah 30 hari (istikmal). Atas dasar istikmal tersebut dan sesuai dengan pendapat al-madzahihul arba'ah, awal bulan Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu 6 Juli 2016," ujar Shohibul saat memberikan keterangan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).

Shohibul menjelaskan, sebanyak 42 titik pemantauan hilal ada 19 titik yang sudah melaporkan bahwa mereka tidak berhasil melihat hilal.

(Baca: Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1437 H pada Rabu 6 Juli 2016)

Ke-19 lokasi tersebut ialah Gresik, Pantai Genjeran (Surabaya), Pantai Tanjung Kodok, Gebang Pangkalan, Watu Kosek (Pasuruan), Pantai Serang (Blitar), Ngeliyep (Malang), Tanjung Tembaga, Situbondo, Pelabuhan Ratu, Pati, Karangjahe (Rembang), Blora, Season City (Jakarta Barat), Setradar AU (Jombang), Serang, Pantai Gebang, Pantai Jember, dan Pamekasan.

"Kami sampaikan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437 H dengan penuh sukacita. Mohon maaf lahir dan batin. Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya agar menyempurnakan ibadah puasa 30 hari dan berhari raya pada Rabu 6 Juli 2016," ungkap Shohibul.

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016. Keputusan penetapan 1 Syawal ini dituangkan melalui maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2016.

Keputusan ini ditinjau berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak jelang Syawal 1437 H terjadi pada hari ini, Senin (4/7/2016), pukul 18.03 WIB.

(Baca: PBNU Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada 6 Juli 2016)

Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta (0= -0,7° 48’ dan n\=110° 21’ BT) =-0,1 19’ 13’’ (hilal belum wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari, bulan berada di bawah ufuk.

"Kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk melaksanakan ibadah Idul Fitri dengan memperbanyak takbir, tahmid, dan taqdis, membayar zakat fitrah serta menunaikan shalat Idul Fitri di lapangan yang bersih dan representatif sesuai dengan syariat Islam dan sunah Nabi Muhammad SAW," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (4/6/2016).

Dalam menetapkan 1 Syawal 1437 H, PP Muhammadiyah saat ini menggunakan metode hisab wujudul hilal, yakni memperhitungkan bulan baru berdasarkan hilal yang telah terwujud.

Bukan wujud penyeragaman

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com