JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta kepada seluruh umat Islam agar tetap menjaga gaya hidup sederhana, solidaritas sosial dan saling berbagi dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Said pun menginstruksikan kepada segenap umat Islam agar mau berbagi dengan tetangganya atau siapa pun yang kekurangan dan kelaparan di malam Idul Fitri.
"PBNU menginstruksikan kepada segenap umat Islam yang memiliki kelebihan bahan makan pokok di malam Idul Fitri untuk menunaikan zakat fitrah dan disalurkan secara baik agar saat perayaan Idul Fitri tidak ada satu pun orang yang kelaparan dan meminta-minta," ujar Said saat ditemui di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).
Said pun mengingatkan setiap umat Islam wajib menunaikan zakat fitrah dan disalurkan secara baik.
Oleh sebab itu, kata Said, para amil zakat diminta secara aktif mendistribusikan zakat fitrah dan proaktif memastikan tidak ada seorang pun yang kelaparan di hari raya.
Zakat fitrah harus sudah terdistribusi kepada yang berhak sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
"Sebagai umat Islam kami sangat percaya bahwa keadaan apapun, bahagia, sedih, miskin atau kaya, kita bisa menerimanya dengan ikhlas dalam takwa," kata Said.
"Sesungguhnya hal tersebut tidak akan membuahkan apapun kecuali berkah, hikmah, rezeki dan juga hidayah," ucapnya.
PBNU telah menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada hari Rabu 6 Juli 2016. (Baca: PBNU Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada 6 Juli 2016)
Wakil ketua Lembaga Falakiyah PBNU Shohibul Faroji mengatakan bahwa keputusan ini berdasarkan pemantauan langsung hilal atau rukyatul-hilal bil fi'li.
Pemantauan dilakukan tim Rukyatul Hilal atau Lembaga Falakiyah PBNU pada 4 Juli 2016 di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan, dan tidak berhasil melihat hilal.