JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Militer dan Keamanan, Kusnanto Anggoro mengemukakan calon Kepala Polri (Kapolri) sudah seharusnya tak terafiliasi dengan partai politik (parpol). Kapolri harus figur independen.
Independensi diperlukan demi menjaga integritas dan profesionalitas Kapolri dan Polri sebagai lembaga. Artinya, jangan ada dukungan dari partai politik terhadap sosok calon Kapolri.
"Mutlak diperlukan seseorang yang mempunyai integritas, kualifikasi mulai dari kejujuran sampai profesionalisme dan bersifat netral terhadap polotik," ujar Kusnanto dalam sebuah acara diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2016).
Partai politik dalam konteks ini, kata Kusnanto, berperan lebih kepada pengingat kepada presiden yang punya hak prerogatif memilih calon Kapolri. Parpol juga bisa menjadi penyambung lidah rakyat soal isu-isu pergantian Kapolri.
(baca: Komisi III Ingatkan Jokowi Paling Lambat Ajukan Nama Calon Kapolri Pekan Depan)
Aspirasi tersebut kemudian bisa disampaikan kepada pemerintah melalui parpol. Tak hanya parpol, lembaga swadaya masyarakat, aktivis termasuk pelaku media massa juga bisa mengambil peran yang sama: menyalurkan pemikiran publik.
"Kita harap kapolri yang sekarang lebih bisa menstabilkan bangsa," kata dia.
Sejumlah nama kembali mencuat sebagai calon kapolri menjelang suksesi di tubuh kepolisian. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti akan memasuki masa pensiun pada akhir bulan depan. Sempat muncul wacana perpanjangan jabatan Kapolri karena dianggap belum ada calon yang menonjol.
Anggota Komisi III asal Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu berpendapat berbeda. Ia menilai, ada tujuh jenderal bintang tiga yang layak dinominasikan sebagai calon kapolri. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian.
(baca: Masinton: Budi Gunawan Layak Jadi Calon Kapolri, Masalah Hukumnya "Clear and Clean")
Lalu, Lembaga Pendidikan Polri Komjen Pol Syafruddin, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol Putut Eko Bayuseno, Irwasum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Pol Suhardi Alius.
"Bila kepemimpinan Jenderal Badrodin tidak diperpanjang, maka Wakapolri Budi Gunawan sangat tepat untuk menduduki jabatan Kapolri," kata Masinton, di Kompleks Parlemen, Senin (23/5/2016).