Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2016, 13:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon meminta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan lebih banyak membaca berita di media massa, terutama yang terkait masalah di bawah kementeriannya.

Fadli menyesalkan respons Puan, yang belum mengetahui kasus Yn, siswi SMP di Rejang Lebong, Bengkulu, yang diperkosa dan dibunuh oleh 14 orang.

"Saya kira mungkin Bu Puan harus lebih banyak membaca, apalagi ini berita yang menonjol," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Dengan aktif memantau pemberitaan terkait isu yang ditangani kementeriannya, lanjut Fadli, Puan tidak perlu menunggu laporan yang datang dari jajarannya.

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pun bisa bertindak lebih cepat untuk merespons isu dan berbagai masalah yang berkembang di masyarakat.

(Baca: Menteri Puan Belum Tahu soal Kasus YN)

"Saya minta Menko PMK responsif dan pro-aktif karena ini kasus luar biasa dan tak boleh terulang kembali. Ini harus menjadi kasus besar, tidak bisa dianggap biasa dan angin lalu," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Fadli pun mempertanyakan revolusi mental yang terus digadang-gadangkan pemerintah. Menurut Fadli, respons Puan yang lambat dalam menanggapi kasus Yn ini menandakan bahwa revolusi mental belum diimplementasikan secara nyata.

"Kita lebih banyak wacana, kita masih revolusi wacana," ucap Fadli.

(Baca: #NyalaUntukYuyun, Simpati untuk Siswi SMP yang Tewas Diperkosa 14 Pemuda)

Puan Maharani sebelumnya mengaku belum mengetahui kasus yang menimpa YN. Puan mengatakan, ia belum membaca pemberitaan soal kasus yang kini tengah menjadi perhatian publik itu.

"Wah, saya belum tahu. Apa tuh ya? Saya belum dengar," ujar Puan, saat diminta menanggapi soal kasus YN, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Sejak pagi kemarin, kata Puan, dia belum mengakses pemberitaan media massa karena sibuk dengan aktivitas di kantor.

Kompas TV Menteri Puan Tak Tahu Kasus Yuyun?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com