Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Bantah Ada Konflik hingga Pembakaran di Tolikara

Kompas.com - 25/04/2016, 16:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, hingga saat ini kondisi di Tolikara masih relatif aman.

Ia tidak menampik adanya perbedaan pendapat dan selisih paham terkait dana respek. Namun, masalah bisa diselesaikan dan diredam.

"Kalau soal dana, baik bantuan desa maupun respek yang ditangani oleh Provinsi maupun Kabupaten ya selalu ada. Tapi tidak sampai menimbulkan perkelahian antarsuku maupun pembakaran," ujar Paulus usai mengikuti rapat kerja di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (25/4/2016).

Paulus menjelaskan, semua besaran dana desa antarsatu desa dengan yang lainnya sama. Namun, ternyata dari jumlah penduduk dan kepadatan berbeda, sehingga terdapat besaran dana yang berbeda yang didapat oleh warga.

Sempat terjadi selisih paham dan kecemburuan karena antarsatu desa dengan desa yang lain tidak mendapatkan jumlah yang sesuai. Namun, kata Paulus, peristiwa tersebut tidak menimbulkan konflik yang besar.

"Tapi sistem pembagian di sana itu fair. Mereka (Pemerintah Daerah) dalam membagi dana itu di tengah lapangan, dikumpulkan semua kepala kampung dan warga yang menjadi perwakilan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Jadi terbuka," ujar Paulus.

Di samping itu, dia juga membantah pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyatakan aksi bentrok di Distrik Gika dan Panaga, Kabupaten Tolikara, sejak 9 April 2016, telah menewaskan satu orang dan menyebabkan 32 warga terluka.

(baca: 95 Rumah Terbakar akibat Konflik di Tolikara, 1 Orang Tewas)

Menurut Paulus, dia sudah melakukan upaya klarifikasi dengan Kapolres Tolikara Musa Korwa dan di wilayah tersebut tidak terjadi konflik sebagaimana telah diberitakan.

"Kami sudah melakukan upaya klarifikasi dengan Kapolres Tolikara AKBP Musa Korwa bahwa hasil pengecekan yang bersangkutan di wilayah itu tidak ada apa-apa," ujar Paulus.

Paulus membenarkan ada kasus meninggalnya seorang warga pada 16 April 2016. Kasus itu hampir berakibat terjadinya salah paham. (baca: BNPB Bingung Sikapi Laporan BPBD soal Konflik di Tolikara)

Namun, menurut dia, peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan bentrokan karena Kapolres langsung datang ke tempat dan berhasil mengendalikan suasana di Tolikara.

"Sampai tadi pagi, kami coba klarifikasi dengan kapolres dan pihak Sekda Kabupaten, memang tidak ada kejadian. Terkait kasus kematian pada tanggal 16 kami belum tahu motifnya. Kapolres sudah melakukan upaya cepat sehingga persoalan tidak berkembang," jelas Paulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com