Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ogan Ilir Tersangkut Kasus Narkoba, Surya Paloh Ingin BNN Dikuatkan

Kompas.com - 14/03/2016, 17:41 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyayangkan ada kepala daerah yang ikut terseret dalam kasus narkoba.

Ia pun turut prihatin bahwa aktivitas jual-beli narkoba juga terjadi hingga di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Aktor aktivitas tersebut disebut tak hanya para narapidana. Namun, kasus ini juga menyeret kepala lapas, tak hanya sebagai pengguna namun juga sebagai pengedar.

Surya menilai, permasalahan narkoba sudah menjadi kejahatan utama yang perlu segera diberantas. Sehingga, keberadaan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam hal ini juga harus semakin diperkuat.

"Jadi, fungsi dan peran BNN yang sudah ada ini bagus dan harus ditingkatkan lebih optimal lagi," tutur Surya saat menghadiri konsolidasi Kader Partai Nasdem Kalimantan Timur di Samarinda, Senin (14/3/2016).

Narkoba, menurut Surya, sangat berbahaya tak hanya bagi pengedar dan penggunannya namun juga bagi orang di sekitarnya serta masa depan bangsa.

Ia pun mengutuk agar pihak-pihak yang dengan sengaja terlibat dalam aktivitas memakai dan jual-beli narkoba dapat ditindak seberat-beratnya.

Namun, di luar penguatan lembaga BNN, lanjut Surya, untuk memberantas peredaran narkoba di tanah air dibutuhkan kesadaran pada setiap elemen masyarakat.

Ini mulai dari diberikannya pendidikan moral hingga pendidikan tentang bahaya dan efek narkoba. Pendidikan semacam itu, menurutnya, dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga.

"Ini bahaya besar bagi bangsa ini. Bukan hanya satu kelompok atau institusi. Ini bahaya bagi kita semua, anak-anak kita, masa depan kita," ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Ogan Ilir AW Nofiadi Mawardi ditangkap karena mengisap sabu-sabu di rumah pribadinya di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karanganyar Gandus, Minggu (13/3/2015) malam.

Hasil tes urine milik Nofiadi menunjukkan positif mengandung metamfetamin. Nofi (27), sapaan akrab Bupati, lalu ditetapkan sebagai tersangka bersama empat temannya.

Saat menggeledah rumah pribadi Nofiadi di Jalan Musyawarah III, Kelurahan Karanganyar Gandus, Minggu (13/3/2015) malam, petugas sempat dihadang beberapa orang penjaga rumah.

Sempat terjadi cekcok dan keributan kecil antara kedua pihak. Salah satu orang yang disebut menghalang-halangi adalah ayah Nofiadi, Mawardi Yahya, yang juga mantan Bupati Ogan Ilir.

Nofiadi dan Mawardi tinggal di rumah berbeda, tetapi masih dalam satu halaman. Petugas BNN baru bisa memasuki halaman dan rumah Bupati Ogan Ilir sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat petugas masuk dan menggeledah, tak ada barang bukti yang berhasil ditemukan, baik berupa narkoba maupun alat isap. Namun, anggota BNN langsung menggelar tes urine di tempat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com