Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Tjandra Ingin Publik Dilibatkan dalam Pemilihan Pimpinan KPK

Kompas.com - 07/03/2016, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dosen Fakultas Hukum Unika Atmajaya Surya Tjandra menginginkan ke depannya publik dapat dilibatkan dalam proses pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, proses pemilihan pimpinan KPK selama ini terlalu eksklusif milik Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan masyarakat hanya mampu melihatnya lewat pemberitaan.

"Sekarang kan masyarakat tidak terlibat praktis, cuma tahu tapi enggak bisa memengaruhi proses itu," kata Surya di Kampus Atma Jaya, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Salah satu konsep yang ia usulkan, misalnya, dengan adanya tim kampanye terbuka. Namun, bukan calon pimpinan yang membentuk tim kampanye itu.

Surya memaparkan, misalnya ada satu orang yang mendukung seorang capim KPK, lalu dia membentuk suatu kelompok. Kelompok tersebut kemudian menawarkan pada capim yang didukung apakah dirinya bersedia dikampanyekan.

Nantinya, kelompok tersebut akan melakukan lobi-lobi politik, termasuk bertemu dengan partai-partai politik. Dalam diskusi dengan pihak-pihak tersebut juga akan dijelaskan mengenai pandangan dari capim yang bersangkutan serta mengapa ia layak dipilih.

"Semua terbuka dan transparan jadi proses pemilihan pimpinan tidak eksklusif cuma milik DPR," kata dia.

"Semakin terbuka, semakin baik. Jadi, nanti partai terpaksa memilih yang baik. Masyarakat punya hak suara untuk memengaruhi walaupun tidak langsung," imbuhnya.

Dalam politik, menurutnya, tak ada istilah awam atau ahli. Ia meyakini suara mayoritas pasti benar.

"Artinya kita jadikan proses itu tidak cuma saya yang belajar sendiri sebagai capim, tapi masyarakat juga terlibat," ujar Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com