Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Belum Akan Laporkan Masinton ke MKD

Kompas.com - 31/01/2016, 15:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dilaporkan staf ahlinya, Dita Aditya, ke Bareskrim Polri atas kasus dugaan kekerasan. Dita diketahui merupakan simpatisan Partai Nasdem.

Ketua DPP Partai Nasdem, Taufik Basari mengatakan, sejauh ini belum ada sikap politik yang diambil Nasdem terkait kasus tersebut. Termasuk apakah akan melaporkan Masinton ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Besok rencananya saya baru mau bertemu dengan kawan-kawan dari BAHU Nasdem DKI," kata Taufik saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/1/2016).

Menurut dia, DPP Nasdem saat ini masih menunggu pengusutan hukum yang sedang diproses di Bareskrim Polri. (baca: Masinton Dilaporkan ke Bareskrim atas Dugaan Pukul Staf Ahlinya)

"Terlepas dari siapapun pelakunya, yang jelas setiap perbuatan hukum harus diproses secara hukum. Kita akan batasi terlebih dahulu persoalannya," ujarnya.

Sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta Wibi Andriano sebelumnya melaporkan Masinton atas perbuatan terhadap Dita ke Bareskrim Polri, Sabtu (30/1/2016) malam.

Kasus pemukulan itu disebut terjadi pada 21 Januari 2016 malam, seusai Masinton menjemput Dita dari sebuah kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Namun, Masinton membantah kabar pemukulan tersebut. Menurut dia, saat itu Dita tengah mabuk sehingga menyebabkan terjadinya sebuah insiden yang mengakibatkan luka memar di matanya. (baca: Masinton Bantah Pukuli Staf Ahlinya)

Masinton sebelumnya sudah bermasalah dengan Nasdem. Ia sempat disomasi Nasdem terkait pernyataannya dalam rapat Komisi III pada 20 Januari 2016.

Saat itu, Masinton mengingatkan Jaksa Agung Prasetyo bahwa dalam kasus Freeport dan Mobile 8, ada pertarungan antar-geng. (baca: Masinton Disebut Pukuli Stafnya terkait Somasi dari Partai Nasdem)

Dalam kasus Mobile 8, kata Masinton, ada pertarungan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Pelindo Hari Tanoesoedibjo.

Namun, masalah itu dianggap sudah selesai. (baca: Masinton Berikan Klarifikasi ke Fraksi Nasdem, Masalah Selesai)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com