Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Mau Sukses Pilkada 2017, Golkar Harus Islah dalam Dua Bulan Ini

Kompas.com - 13/01/2016, 21:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi Politik Universitas Bengkulu, Lely Arrianie Napitupulu menilai, jka Partai Golkar mau memperbaiki capaiannya di Pilkada Serentak 2017, maka partai berlambang pohon beringin tersebut diharuskan menyelesaikan konflik internalnya setidaknya dalam dua bulan ini.

Pasalnya, pada Pilkada Serentak 2015 lalu, Golkar terpuruk dengan hanya meraih kemenangan di 49 daerah dari total 116 pasangan calon kepala daerah yang dimajukannya.

"Harus selesai dalam dua bulan ini. Itu kan sudah dibayar mahal ketika mereka tidak siap. Kemarin itu yang seharusnya jadi milik Golkar jadi tidak dapat," kata Lely seusai mengisi acara diskusi di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).

(Baca: Aburizal Bakrie: Tak Pernah Ada Munas Bersama, Tak Mungkin Ada Munaslub)

Lely menambahkan, dengan kondisi tanpa kepengurusan sah, satu-satunya yang sah secara konstitusi hanyalah Mahkamah Partai. Sehingga badan tersebut lah yang dapat mengomunikasikan akan dibawa ke mana partai Golkar ke depannya.

"Ini harus diterima ARB bahwa badan tersebut adalah satu-satunya yang sah secara konstitusi untuk pada akhirnya mempertemukan dua kubu yang saling berseteru ini," ujar Lely.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie, mengungkapkan bahwa konflik di internal partainya sudah usai.

(Baca: Bertemu Jokowi, Agung Laksono Sampaikan Cara Terakhir Selesaikan Konflik Golkar)

Dia meyakini tidak perlu lagi ada musyawarah nasional (munas) ataupun munaslub, seperti yang diwacanakan kubu Agung Laksono.

Aburizal mengungkapkan, munas bersama tidak diperlukan lagi lantaran Kementerian Hukum dan HAM telah mencabut SK kepengurusan Partai Golkar Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono.

Selain itu, Aburizal menyebutkan, wacana munaslub juga tak akan bisa terealisasi. Pasalnya, Aburizal meyakini tidak ada pengurus daerah yang mau melakukannya.

Sementara untuk membuat munaslub, perlu persetujuan dua pertiga dari 34 DPD Partai Golkar seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

Nasional
Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

Nasional
Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

Nasional
Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com