Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakernas PDI-P Simpulkan BUMN Diperlakukan seperti Korporasi Swasta

Kompas.com - 12/01/2016, 17:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Nasional I PDI-P menaruh perhatian besar terhadap tata kelola Badan Usaha Milik Negara di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Rakernas mengambil keputusan bahwa saat ini BUMN tidak lagi menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Dalam kenyataannya saat ini BUMN hanya diperlakukan seperti korporasi swasta yang mengedepankan bisnis semata," kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, membacakan putusan dalam penutupan Rakernas I 2015 PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/12/2016).

"Atau yang saat ini dikelola dengan konsep business to business,"  ucapnya.

Padahal, lanjut Hasto, konstitusi mengamanatkan BUMN sebagai salah satu sokoguru perekonomian nasional.

Oleh karena itu BUMN harusnya memiliki fungsi dan menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Atas dasar itu, PDI Perjuangan memberikan perhatian khusus guna meluruskan politik ekonomi BUMN dengan mengembalikan BUMN sebagai ekonomi sektor negara dan sebagai alat negara untuk memperkuat ekonomi rakyat," ucap Hasto.

Kritik Megawati

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat membuka Rakernas, Minggu (10/1/2016), juga berpidato mengenai tatakelola BUMN ini. (Baca: Megawati Kritik Cara Pengelolaan BUMN)

Megawati mengatakan, BUMN memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu, BUMN haruslah dikelola secara cermat agar memberikan dampak signifikan.

"Berbeda dengan yang terjadi saat ini. BUMN hanya diperlakukan seperti ‘korporasi swasta’ yang mengedepankan pendekatan bisnis semata, atau yang sering didengungkan sebagai pendekatan business to business," kata Megawati.

Megawati pun memberikan dukungan kepada perwakilan parpol di DPR yang kini sedang berjuang di Pansus Angket Pelindo II.

Ketua Pansus Pelindo II yang juga Politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka Megawati turut menyinggung permasalahan BUMN.

Menurut dia, pidato itu menegaskan bahwa Megawati dan PDI-P mendukung sepenuhnya langkah Pansus Pelindo II melakukan pembenahan di lingkup BUMN, termasuk rekomendasi Pansus untuk mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno.

(Baca: Rieke Senang Megawati Kritik BUMN di Bawah Rini Soemarno)

Rekomendasi Pansus untuk mencopot Rini saat ini sudah dikirim ke Istana. Namun, belum ada respon dari Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com