"Ada tiga nama yang terindikasi (rekening gendut)," katanya di Gedung KPK Jakarta.
Adrianus mengatakan, informasi tersebut dihimpun dari masyarakat dan sudah dilaporkan kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Nantinya, laporan tersebut juga akan diteruskan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami mewakili publik saja, ada yang menyebutkan ada laporan si bapak ini ada rekening gendut, hal itu kami masukkan ke dalam laporan ke Presiden. Bahwa dia mau bohong, terserah. Kami tidak menginterogasi, tidak juga mencari kesalahan. Kalau berbohong, dia pertanggungjawabkan kepada masyarakat," tambahnya.
Selain itu, Adrianus mengaku, Kompolnas sudah bertemu dengan ketiga calon kepala Polri tersebut. Namun menurutnya, pertemuan itu hanya bersifat diskusi, bukan interogasi. Dia juga menolak menyebutkan nama-nama ketiga calon itu.
"Kalau nama janganlah, secara fair kami sudah bertemu dengan yang bersangkutan dan mereka telah menjelaskan secara rinci kenapa dia punya uang tersebut. Kami fair saja ke Presiden," tambah Adrianus.
Kapolri baru
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia telah menyiapkan sejumlah nama jenderal bintang tiga yang diproyeksi menggantikan posisi Jenderal Timur Pradopo sebagai Kepala Polri. Namun, hingga saat ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum meminta daftar nama pengganti Timur.
"Belum (ada permintaan), tapi sudah kami siapkan. Tugas saya adalah kalau Presiden minta, ya saya kasih," kata Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Timur mengatakan, selain Polri, Kompolnas juga telah mengajukan sembilan nama calon penggantinya kepada SBY. Dari sembilan nama yang diajukan Kompolnas, empat di antaranya merupakan jenderal bintang tiga. Sementara itu, ketika disinggung siapa saja nama yang akan diajukannya, Timur enggan membocorkannya. Ia pun meminta agar semua pihak dapat bersabar.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden berencana mengganti Timur sekitar bulan Agustus atau September 2013. Akan tetapi, belum ada pengajuan nama dari Presiden pada DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.