Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Senang Megawati Kritik BUMN di Bawah Rini Soemarno

Kompas.com - 12/01/2016, 12:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Khusus PT Pelindo II Rieke Diah Pitaloka senang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut menyinggung permasalahan Badan Usaha Milik Negara saat berpidato dalam pembukaan rapat kerja nasional PDI-P.

Menurut dia, pidato itu menegaskan bahwa Megawati dan PDI-P mendukung sepenuhnya langkah pansus pelindo II melakukan pembenahan di lingkup BUMN, termasuk rekomendasi pansus untuk mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Alhamdulilah, masalah ini masuk ke pidato Ketua Umum, ini sebuah penegasan yang menjadi perhatian utama mengembalikan BUMN ke pasal 33 UUD 1945. Artinya, apa yang hasus dilakukan BUMN tidak boleh dikelola business to business, itu salah satu prioritas dari komiten politik PDI-P," kata Rieke di sela-sela rakernas PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (12/1/2016).

Rieke mengatakan, BUMN merupakan perusahaan negara yang harus dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. (baca: Sepakat dengan Megawati, JK Minta Ada Perbaikan Pengelolaan BUMN)

Namun, dia melihat, di bawah kepemimpinan Rini, BUMN telah bekerja layaknya perusahaan swasta yang lebih mementingkan bisnis.

Salah satunya bisa dilihat dari keputusan PT Pelindo II memperpanjang kontrak pengelolaan pelabuhan Jakarta International Container Terminal kepada perusahaan asal Hongkong Hutchinson Port Holding.

Harusnya, kata dia, anak bangsa bisa mengelola sendiri pelabuhan yang dimilikinya. (baca: Megawati Kritik Pembangunan seperti "Poco-poco", Ini Kata Wapres)

"BUMN itu Badan Usaha Milik Negara bukan Badan Usaha Milik Perorangan, dan bukan dijadikan ATM oleh pihak-pihak tertentu," tegasnya.

Saat berpidato dalam pembukaan rakernas PDI-P, Minggu (10/1/2015) kemarin, Megawati mengatakan, BUMN memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Oleh karena itu, BUMN haruslah dikelola secara cermat agar memberikan dampak yang signifikan. (baca: Megawati Kritik Cara Pengelolaan BUMN)

"Berbeda dengan yang terjadi saat ini. BUMN hanya diperlakukan seperti ‘korporasi swasta’ yang mengedepankan pendekatan bisnis semata, atau yang sering didengungkan sebagai pendekatan business to business,” kata Megawati.

Megawati pun memberikan dukungan kepada perwakilan parpol di DPR yang kini sedang berjuang di Pansus Angket Pelindo II.

Rekomendasi Pansus untuk mencopot Rini saat ini sudah dikirim ke istana. Namun, belum ada respons dari Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com