Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Saya Sudah Dengar Ada Desakan agar Menteri Rini Dicopot

Kompas.com - 09/11/2015, 19:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sudah mendengar ada suara-suara dari partai politik yang mendesak agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dicopot dari jabatannya. Namun, Kalla menyerahkan keputusan itu kepada Presiden Joko Widodo.

"Ya, saya juga mendengar itu (desakan agar Menteri Rini dicopot), tetapi tentu pasti bergantung pada Presiden sendiri untuk bagaimana baiknya," ujar Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (9/11/2015).

Wapres kembali menegaskan, hingga saat ini, belum ada pembahasan dengan Presiden Jokowi terkait perombakan kabinet. (Baca: Menteri Rini: Saya di Sini Ditunjuk Presiden)

Seperti dikatakan Kalla sebelumnya, pembahasan yang dilakukan pemerintahan hanya sebatas evaluasi kinerja para menteri.

Adapun dorongan pencopotan Rini Soemarno dari kabinet sudah lama mencuat. Bahkan, dorongan itu kian mencuat seusai adanya kasus Pelindo II.

Rini dianggap salah satu orang yang bertanggung jawab atas pencopotan mantan Kabareskrim Komjen Budi Waseso. (Baca: Penggeledahan Kantor Lino, Rini Akui Telepon Kapolri )

Sebab, Rini adalah orang yang menelepon Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti seusai Kantor Pelindo II digeledah Bareskrim terkait dugaan korupsi pengadaan mobile crane yang merugikan negara senilai Rp 45 miliar.

Saat itu, Rini menelepon Kapolri dan meminta agar penanganan kasus di BUMN tak gaduh seperti di kantor Pelindo II. 

Selain itu, desakan agar Menteri Rini dicopot juga datang dari PDI Perjuangan. Ketua DPP Bidang Ekonomi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyebut, Rini Soemarno sebagai biang kerok polemik Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

Hal tersebut terkait dengan rencana Rini menyuntikkan dana Rp 39 triliun kepada BUMN melalui penyertaan modal negara (PMN) dalam RAPBN 2016. (Baca: Polemik PMN Jadi Alasan Politisi PDI-P Minta Menteri Rini Dicopot)

"Saya kira harus dipertimbangkan mencari figur yang tepat untuk sinergikan BUMN," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com