Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aparat TNI Harus Psikotes Lagi, Masa Baru Disenggol Langsung Angkat Senjata"

Kompas.com - 04/11/2015, 14:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, menyesalkan sikap oknum anggota Kostrad TNI berinisial Serda YH yang menembak seorang warga sipil hingga tewas.

Dia menyarankan TNI mengecek lagi kondisi psikologis semua anggotanya agar kejadian serupa tak lagi terulang.

"Saya sarankan, aparat intelijen di TNI itu harus psikotes lagi, masa baru disenggol langsung angkat senjata, ini jadi pertanyaan," kata Hasanuddin saat dihubungi, Rabu (4/11/2015).

Tentara, lanjut Hasanuddin, seharusnya tidak bersikap emosional dan bisa menahan diri. TNI seharusnya berperan menjaga keamanan masyarakat, bukan menebar teror dan ketakutan. (Baca: Penembakan Tukang Ojek di Cibinong oleh Anggota TNI Dikecam)

"Dia lulus enggak psikotes selama pendidikan? Daya mentalnya diuji lulus enggak itu? Apakah dia lewatin ketentuan pelatihan itu atau tidak?" ucap mantan Sekretaris Militer itu.

Selain itu, Hasanuddin juga mendorong agar ada aturan yang ketat mengenai penggunaan senjata. Saat bertugas, kata dia, anggota TNI tentu harus membawa senjata. Namun, setelah selesai menjalankan tugasnya, senjata itu harus dikembalikan.

"Untuk kejadian ini, pelaku harus dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Ini harus ada hukuman tambahan berupa pemecatan," kata politisi PDI-P ini.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya memastikan bahwa Serda YH akan dipecat dari kesatuan TNI. (Baca: Panglima TNI Pastikan Pemecatan Oknum TNI yang Tembak Mati Pengojek)

Gatot menuturkan, sanksi untuk Serda YH hanya dapat ditentukan oleh pengadilan militer. Namun, ia memastikan akan memberi sanksi tambahan berupa pemecatan. (Baca: Panglima TNI Janji Peradilan Militer Terbuka untuk Masyarakat)

"Saya tidak pernah bicara sanksi, tetapi kami pastikan ada hukuman tambahan, pemecatan," kata Gatot.

Serda YH menembak mati Japra (40), seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Cibinong. Kejadian itu terjadi di Jalan Mayor Oking, tepatnya di depan SPBU Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor. (Baca: Oknum Kostrad Tembak Warga di Cibinong karena Mobilnya Diserempet)

Berdasarkan keterangan saksi, Fuad, pelaku datang dari arah Cibinong menuju arah Sentul. Saat pelaku hendak berputar balik, sepeda motor yang dikendarai korban menyalip dari arah kiri sehingga menghalangi laju kendaraan pelaku.

Tak terima, pelaku kemudian memberhentikan korban tepat di depan SPBU Ciriung, Cibinong, dan terlibat adu mulut dan saling dorong di antara keduanya.

Fuad melanjutkan, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api jenis FN dan menembak bagian kepala korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com