JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 bakal disahkan dalam rapat paripura pada 30 Oktober mendatang. Pada Selasa (27/10/2015), Wapres memanggil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk membahas perkembangan penyusunan anggaran.
"Membicarakan perkembangan anggaran, APBN, pajak, bagaimana situasi perkembangan negara, biasa saja," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.
Sejauh ini, RAPBN 2016 masih dalam pembahasan. Kalla berharap, pembahasan RAPBN selesai pada pekan depan.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon sebelumnya menilai masih banyak hal yang belum jelas dalam RAPBN 2016. Jika masalah-masalah yang ada di RAPBN 2016 tidak segera diselesaikan, menurut dia, bisa saja pengesahan yang akan dilakukan dalam rapat paripurna 30 Oktober 2015 mendatang batal dilakukan. (Baca: Jokowi ke Amerika, Fadli Zon Minta Pembahasan RAPBN 2016 Ditunda)
Menurut Fadli, salah satu yang belum jelas dalam RAPBN 2016 adalah mengenai penyertaan modal negara terhadap badan usaha milik negara yang totalnya mencapai Rp 39,5 triliun. Fadli pun mempermasalahkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat di tengah-tengah pembahasan RAPBN 2016 ini.
"Presiden kan enggak serius bahas APBN 2016. Kepergian ke Amerika Serikat itu enggak ada hasilnya. Enggak ada dampaknya. Yang lebih banyak kepentingan Amerika yang kita layani," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.