Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tindak Keras Aparat yang Jadi Beking Bandar Narkoba

Kompas.com - 26/06/2015, 11:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Joko Widodo memanfaatkan momentum peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional, Jumat (26/6/2015), untuk menyerukan kembali perang terhadap narkotika. Ia bahkan meminta lembaga penegak hukum tidak segan menindak tegas oknum aparat yang menjadi beking bandar narkoba.

"Tindak keras aparat yang menjadi beking bandar narkoba," kata Presiden di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/6/2015).

Presiden menegaskan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba telah menjadi ancaman serius di Indonesia dan seluruh dunia. Ia menyebut kejahatan narkoba dalam jangka panjang berpotensi besar merusak daya saing bangsa.

Dalam catatannya, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 2015, pengguna narkoba di Indonesia mencapai tidak kurang dari 4,1 juta jiwa dengan total kerugian materiil mencapai sekitar Rp 63 triliun.

"Saya berpendirian, dengan daya rusak seperti itu tidak ada pilihan lain bagi kita untuk menyatakan perang terhadap narkoba," ujarnya.

Untuk memerangi narkoba, kata Jokowi, perlu langkah nyata dari semua lapisan masyarakat dalam pelaksanannya. Ia meminta tidak hanya BNN, tapi semua lembaga terkait untuk turun tangan dan tidak terjebak ego sektoral dalam memerangi narkoba.

Lembaga pemasyarakatan juga harus berperan serta. Jokowi meminta tidak ada lagi pemain besar yang beroperasi mengelola peredaran narkoba dari dalam lapas.

Selanjutnya, Jokowi juga meminta BNN untuk meningkatkan upaya pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba. Pada tahun 2014, target rehabilitasi penyalahguna narkoba mencapai 18.000 orang dan ditingkatkan pada 2015 menjadi 100.000 orang penyalahguna.

"Harus ada keberanian penegakkan hukum, kejar mereka, tangkap dan tindak tegas bandar, pengedar dan pemain besarnya. Tidak ada ampun," ungkap Jokowi.

Selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, pemerintah telah melaksanakan eksekusi mati terhadap 14 terpidana kasus narkotika. (baca: Pelaksanaan Eksekusi Mati Tahap Ketiga Tunggu Proses Hukum Selesai Dilakukan)

Pada 18 Januari 2015, Kejaksaan telah melakukan eksekusi mati tahap pertama terhadap enam terpidana mati kasus narkotika. Sebanyak empat terpidana mati, masing-masing merupakan warga negara Belanda, Brasil, Vietnam, dan Nigeria. Sementara dua lainnya adalah warga negara Indonesia.

Sementara eksekusi tahap kedua, telah dilaksanakan pada Rabu (29/4/2015) dini hari di Nusakambangan. Eksekusi tahap dua dilakukan terhadap tujuh warga negara asing dan satu warga negara Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com