Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ambil Cuti Jelang Pernikahan Putranya, Jokowi Akan Berkantor di Solo

Kompas.com - 04/06/2015, 20:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai pekan depan, Presiden Joko Widodo akan beraktivitas di Solo, Jawa Tengah, untuk mengikuti rangkaian prosesi pernikahan putra tertuanya, Gibran Rakabuming dengan Selvi Ananda. Presiden tidak akan mengambil cuti dan tetap menjalankan tugas kenegaraan dari kota kelahirannya itu.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, tidak ada klausul yang menyebutkan presiden harus mengambil cuti untuk acara keluarga. Yang ada, cuti presiden bisa diambil untuk kampanye pemilihan presiden. Sementara, untuk pendelegasian tugas kepada wakil presiden, lanjut Pratikno, hanya mengatur saat presiden pergi ke luar negeri.

"Ini kan bukan dua-duanya. Kalau kami lacak dokumen Pak SBY juga tidak ada hal seperti itu," kata Pratikno, di Istana Kepresidenan, Kamis (4/6/2015).

Meski tidak berada di Ibu Kota, Presiden akan tetap menjalankan tugasnya. Pratikno menyebutkan, Presiden tetap bisa mengambil kebijakan dari Solo apabila ada suatu hal yang mendesak untuk ditangani.

"Walaupun ada di Solo, ada acara mantu dan seterusnya, tidak menghalangi dalam memperoleh informasi krusial dan ambil keputusan untuk hal-hal krusial. Intinya begitu. Kan presiden, bapak juga," kata Pratikno. 

Presiden Jokowi rencananya bertolak ke Solo pada Selasa (9/6/2015) sore untuk mengikuti prosesi tembungan. Selanjutnya, Presiden akan mengikuti acara midodareni keesokan harinya, Rabu (10/6/2015). Pada 11 Juni, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana akan seharian penuh menggelar pesta resepsi pernikahan Gibran-Selvi dari pagi hingga malam hari.

Pada resepsi malam hari, sejumlah tamu penting diundang, seperti duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga negara termasuk para menteri, hingga pimpinan partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com