Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Berada pada Zona Tidak Stabil

Kompas.com - 24/05/2015, 16:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai, Presiden Joko Widodo berada di zona yang tidak stabil. Hal itu, menurut Ari, berdasarkan pada situasi politik yang terjadi setelah enam bulan masa awal pemerintahan.

"Jokowi sekarang berada di zona ketidakstabilan. Salah satunya disebabkan kondisi ekonomi yang tidak baik sehingga terjadi titik gejolak sosial," ujar Ari dalam diskusi publik di kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2015).

Menurut Ari, implementasi jargon politik, seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi, hingga kedaulatan politik, belum terlihat. Rencana-rencana jangka menengah, seperti pembangunan infrastruktur, berpotensi melambat.

Kementerian bidang hukum dan ekonomi dinilai mengalami kemunduran. Hal ini mengakibatkan menurunnya tingkat kepuasan publik. Para anggota kabinet juga dinilai tidak memiliki cara komunikasi yang matang, baik kepada masyarakat, maupun kepada lembaga lainnya, termasuk DPR.

Peneliti PARA Syndicate, Toto Sugiarto, mengatakan, setelah melalui enam bulan pertama, pemerintah belum mampu membayar ekspektasi publik yang tinggi terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Rakyat yang sangat terbebani dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok kemudian diteror dengan keberadaan beras plastik. Ini berarti tidak ada pengawasan dari luar dan dalam oleh pemerintah," kata Toto.

Menurut Toto, sebagai pemimpin, Jokowi dituntut memiliki suatu keberanian untuk keluar dari zona yang tidak stabil. Jokowi harus berani mengambil risiko demi menyelamatkan pemerintahan. Menurut dia, pada kondisi saat ini, perombakan kabinet bukan lagi dipandang sebagai hak prerogatif Presiden, melainkan sebagai satu-satunya jalan untuk menuntaskan permasalahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com