Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Akui Dubes Inggris Minta Perhatian Pemerintah soal Terpidana Mati Sandiford

Kompas.com - 05/05/2015, 19:09 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui bahwa Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik sempat menyinggung masalah terpidana mati asal Inggris, Lindsay Sandiford, dalam pertemuannya dengan Kalla, di Kantor Presiden, Selasa (5/5/2015) siang tadi. Menurut Kalla, Pemerintah Inggris meminta agar Indonesia menaruh perhatian atas masalah Sandiford.

"Ya disinggung juga tapi semua paham mereka hormati ?hukum dan kedaulatan Indonesia," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Pemerintah Inggris, menurut dia, berharap agar ada pertimbangan lain dari pemerintah yang bisa meringankan Sandiford. Namun, Inggris tetap menghormati proses hukum di Indonesia. Ia juga menyampaikan kepada Dubes Inggris bahwa Sandiford masih bisa melakukan upaya hukum lanjutan.

"Toh masih ada PK (peninjauan kembali), grasi, langkahnya masih ada dua dan bisa dijalankan Lindsay," ucap Kalla.

Ia menegaskan bahwa pemerintah melaksanakan eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkotika demi menimbulkan efek jera.

Sementara itu, Malik membantah ada pembahasan mengenai Sandiford dalam pertemuannya dengan Kalla. Ia pun enggan berkomentar mengenai terpidana mati berusia 58 tahun itu.

"Tidak (dibahas). Saya rasa cukup ya, terima kasih banyak," ujar Malik.

Saat ini, pemerintah menyiapkan eksekusi tahap ketiga bagi para terpidana mati. Meski Kejaksaan Agung belum mengumumkan daftar narapidana yang akan dieksekusi pada gelombang ketiga, Lindsay Sandiford mengaku sudah siap menghadapi kematiannya. Sandiford adalah warga negara Inggris berumur 58 tahun yang ditangkap di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada 2012 lalu.

Saat itu, dia kedapatan membawa 4,8 kilogram kokain. Ia pun dijatuhi hukuman mati. Pascapelaksanaan eksekusi mati tahap 2 pada Rabu lalu (29/4/2015), media Inggris kembali menyinggung soal Lindsay. Seperti yang diberitakan The Independent, Lindsay juga sempat mengirimkan surat ke sejumlah pihak, dan menegaskan bahwa ia akan menghadapi regu tembak tanpa penutup mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com