Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan, Narkoba, Perkosaan dan Sihir Dominasi Kasus TKI di Luar Negeri

Kompas.com - 30/04/2015, 14:38 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyampaikan bahwa 228 tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri terancam hukuman mati. Rata-rata mereka dituduh melakukan pembunuhan, perkosaan, kejahatan narkotika, dan terkait sihir.

"Paling banyak Saudi dan Malaysia. Mereka rata-rata membunuh, perkosa, narkoba, dan sihir," kata Nusron di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (30/4/2015).

Lebih jauh mengenai sihir, Nusron menyampaikan bahwa para TKI kerap dituduh melakukan praktek tersebut karena budaya yang dibawa dari asal mereka. Di Arab Saudi, menurut Yusron, ancaman hukuman untuk praktek sihir adalah hukuman mati.

"Rata-rata TKI kan orang Jawa dan Madura, mereka kan suka bawa surat-surat doa dibungkus kain ibunya, itu dianggap sihir sama mereka, hukumannya mati. Banyak yang seperti itu," tutur Nusron.

Ia juga menyampaikan bahwa dari 228 TKI yang terancam hukuman mati, hanya 6 di antaranya yang terjerat kasus pembunuhan. Menurut Nusron, TKI yang terjerat kasus pembunuhan ini paling sulit untuk diselamatkan.

"Selama tidak membunuh, selama ini masih bisa diselamatkan. Enggak tahu setelah hukuman mati narkoba ya, saya belum bisa hitung," ujar dia.

BNP2TKI bersama dengan Kementerian Luar Negeri harus bekerjasa keras dengan meyakinkan pihak keluarga korban untuk memaafkan TKI yang membunuh. Jika tidak, pemerintah harus memikirkan opsi membantu membayarkan diyat atau pengganti kerugian apabila TKI yang membunuh tersebut tidak mampu membayarkan diyat.

"Dengan demikian mau tidak mau kita harus membantu advokasi pada pihak keluarga, yang ngongkosi bukan pemerintah, tetapi keluarga orang yang membunuh, tetapi rata-rata mereka miskin jadi pemerintah membantu memikirkan," tutur Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com