Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan: Pengurangan Jam Kerja Perempuan Akan Mendiskriminasi

Kompas.com - 03/12/2014, 11:26 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Rencana pemerintah mengurangi jam kerja bagi pegawai perempuan dinilai akan menyulitkan perempuan untuk berkarier dalam dunia kerja. Dikhawatirkan, jika wacana tersebut direalisasikan, hal itu malah mengurangi hak perempuan untuk mengembangkan diri.

"Produktivitas kerja perempuan akan lebih sedikit. Dikhawatirkan, hak mengembangkan diri perempuan jadi dikurangi," ujar Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Yuniyanti Chuzaifah, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/12/2014) malam.

Menurut Yuniyanti, wacana pengurangan jam kerja tersebut berpotensi mendiskriminasi perempuan. Hak-hak perempuan untuk mengembangkan berbagai kemampuan dalam diri menjadi terbatas. (Baca: Wapres Ingin Jam Kerja Pegawai Perempuan Dikurangi Dua Jam)

Selain itu, Yuniyanti mengatakan, aturan tersebut akan menyulitkan perempuan untuk mendapatkan pekerjaan. Pasalnya, dengan pengurangan jam kerja, produktivitas perempuan akan jauh berbeda dibanding pria. Banyak perusahaan akan lebih memilih karyawan pria ketimbang perempuan dengan alasan pria lebih menguntungkan perusahaan.

Yuniyanti menambahkan, pemerintah sebaiknya melakukan evaluasi lebih dulu sebelum menerapkan rencana tersebut. Menurut dia, pengaturan masalah jam kerja sebaiknya bisa diatur agar lebih fleksibel. Misalnya, perusahaan mungkin memberikan aturan bagi pegawai perempuan agar tidak selalu harus bekerja di dalam kantor.

Selain itu, kata Yuniyanti, masalah kemacetan di jalan raya juga sebaiknya mampu diatasi oleh pemerintah. Dengan berkurangnya kemacetan, waktu tempuh dari tempat kerja ke rumah akan lebih singkat sehingga masih ada waktu bagi pegawai perempuan untuk mengurus keluarga.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi sebelumnya mengungkapkan, pemerintah akan menerapkan kebijakan pengurangan jam kerja bagi pegawai perempuan.

"Insya Allah, kami akan terapkan," kata Yuddy di Silang Monas, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Yuddy menuturkan, pengurangan jam kerja tersebut dilakukan agar perempuan bisa mempunyai waktu yang cukup untuk keluarga. (baca: Pemerintah Akan Terapkan Pengurangan Jam Kerja Pegawai Perempuan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com