JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto enggan mengomentari sosok Jaksa Agung HM Prasetyo karena baru saja dilantik dan belum melihat kinerjanya. Menanggapi pro dan kontra yang ada karena status Prasetyo sebagai politisi Nasdem, dia menjamin, DPR akan mengawasi kinerja Prasetyo dengan ketat.
"Marilah kita hindarkan justifikasi. Tapi kalau memang seperti itu (kinerjanya meragukan), DPR bisa mengkritisi dan mengawasi, media juga bisa. Kita beri kesempatan," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Agus menyadari posisi Jaksa Agung akan lebih baik jika diisi oleh sosok profesional daripada partai politik. Dengan begitu, Jaksa Agung bisa menjalankan tugasnya tanpa ada intervensi. "Tapi tidak bisa dikotomi kalau orang parpol tidak profesional," ujarnya.
Agus meyakini, Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih Prasetyo. Keputusan itu, kata dia, pasti sudah dipikirkan dalam waktu yang panjang dan dikonsultasikan dengan berbagai pihak.
Presiden melantik Prasetyo sebagai Jaksa Agung sore ini di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan tersebut sempat tertunda selama satu jam lebih. Para tamu undangan yang hadir juga relatif tidak banyak.
Berbagai kalangan mengkritik keputusan Jokowi tersebut jika melihat latar belakang Prasetyo sebagai politisi. Sebelum menjadi politikus Partai Nasdem, Prasetyo memang sempat menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) pada tahun 2006. Tapi Prasetyo dianggap tidak memiliki prestasi ketika mengabdi di korps Adhyaksa tersebut.
Sebelumnya, beberapa nama selain HM Prasetyo sempat muncul. Mereka adalah Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto; mantan Deputi UKP4, Mas Achmad Santosa; dan Kepala PPATK M Yusuf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.