Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Kenang Sosok Sang Kakek di Peluncuran Biografinya

Kompas.com - 25/09/2014, 19:13 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengenang sosok kakeknya, Abdul Rahman (AR) Baswedan, sebagai sosok yang penuh keberanian. Sang kakek dianggap sebagai tokoh yang kontroversial.

"AR Baswedan memang hidup melampaui zamannya. Waktu itu kontroversi sekali karena beliau memutuskan untuk turun kelas. Dari kelas dua orang timur asing, dia turun kelas jadi kelas ketiga orang pribumi di saat Indonesia belum tentu akan merdeka," tutur Anies di sela-sela bedah buku biografi AR Baswedan Membangun Bangsa, Merajut Keindonesiaan, di Auditorium Museum Nasional, Jakarta, Kamis (25/9/2014).

Anies menuturkan, sang kakek merupakan sosok yang sangat mencintai Indonesia. Dia menyerukan kepada kaumnya untuk bersatu membantu perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Kala itu, kata Anies, anak-anak muda keturunan Arab terpanggil untuk membantu kemerdekaan Indonesia, bahkan mereka membuat partai bernama Partai Arab Indonesia. "Tujuannya, Indonesia merdeka. Lalu, begitu Indonesia merdeka, Partai Arab Indonesia-nya dibubarkan," ucap Anies.

Selain sebagai pejuang kemerdekaan, AR Baswedan juga merupakan seorang jurnalis. Saat Anies kelas V SD, dia sering menjadi juru ketik kakeknya saat sedang menulis berita atau membalas surat-surat dari para pembaca.

"Dia selalu mendikte, dan saya yang mengetik. Lalu, saya pula yang mengirim ke kantor pos," kenang Anies.

Ada satu kalimat sang kakek yang masih terus diingat oleh Anies Baswedan hingga sekarang. Kalimat tersebut mengenai nasionalisme. "Nasionalisme bukan karena darah, melainkan karena pendidikan. Nasionalisme sebuah pilihan. Nasionalisme adalah keyakinan yang dibangun lewat pendidikan," pungkas Anies.

Sebagai informasi, Abdul Rahman Baswedan adalah kakek dari Anies Baswedan. Dia merupakan seorang wartawan, politikus, pejuang, dan seorang Indonesia sejati. Beliau merupakan keturunan Arab yang rela menjadi pribumi dan berjuang bersama rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

AR Baswedan juga turut ikut serta dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), serta pernah menjadi Menteri Muda Penerangan. Buku biografi AR Baswedan setebal 308 halaman ini sebelumnya sudah pernah diterbitkan pada 1984 oleh penulis bernama Suratmin. Lalu, pada 2014, buku ini ditulis kembali oleh Didi Kwartanada dan diterbitkan oleh Kompas Gramedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com